Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw memimpin gelar apel pasukan Operasi Lilin Matoa 2020 berlangsung di Lapangan Satuan Brimob Polda Papua Kotaraja Jayapura, Senin.

Polda Papua beserta Polres jajaran dengan didukung instansi terkait dan Mitra Kamtibmas lainnya menggelar operasi Kepolisian terpusat dengan Sandi Operasi “Lilin Matoa-2020” yang dilaksanakan selama lima belas hari di seluruh wilayah hukum Polda Papua.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dalam amanatnya yang dibacakan Kapolda Papua mengatakan, apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi "Lilin 2020" dalam rangka pengamanan perayaan Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan Mitra kamtibmas lainnya.

Perayaan Natal dan Tahun Baru oleh masyarakat secara universal dirayakan melalui kegiatan ibadah dan perayaan pergantian tahun di tempat-tempat wisata, yang akan meningkatkan aktifitas pada pusat keramaian.

Peningkatan aktivitas masyarakat ini tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, gangguan kamseltibcar lantas, dan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19.

Oleh karena itu, Polri menyelenggarakan Operasi Lilin-2020 yang akan dilaksanakan selama 15 hari, mulai dari tanggal 21 Desember 2020 sampai dengan tanggal 4 Januari 2021, dengan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.

"Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman dan nyaman,"ungkap Kapolda Irjen Paulus Waterpauw.

Dalam pelaksanaan pengamanan Natal dan Tahun Baru, Polri telah mempersiapkan 83.917 personel Polri, 15.842 personel TNI, serta 55.086 personel instansi terkait lainnya.

Personel tersebut akan ditempatkan pada 1.607 pos pengamanan untuk melaksanakan pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas, dan 675 pos pelayanan untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan.

Pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa, sehingga menjadikan kita cenderung under estimatee dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat, apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, kita harus lebih peduli.

Ia mengingatkan, jangan sampai kegiatan perayaan Natal dan Tahun Baru menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19. Berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan.

"Ada beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus kita antisipasi, antara lain ancaman terorisme dan radikalisme, ancaman sabotase, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum, aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, tawuran antar kelompok pemuda atau antar kampung, balap liar, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, maupun ancaman bencana alam seperti banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari musim penghujan,"katanya.

Untuk itu, Kapolri mengharapkan seluruh Kasatwil mampu menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan aplikatif serta cara bertindak yang tepat, efektif dan efisien dalam mengatasi berbagai potensi gangguan yang ada, sesuai dengan karakteristik kerawanan pada masing-masing daerah.

Dalam kesempatan yang penuh dengan semangat dan rasa kebersamaan ini, beberapa penekanan saya untuk dipedomani guna mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, yaitu sebagai berikut pertama, siapkan mental dan fisik serta jaga kesehatan, niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan YME.

Kedua, lakukan deteksi dini dengan memetakan dinamika dan fenomena yang berkembang, sebagai langkah antisipasi sedini mungkin untuk mencegah aksi yang meresahkan masyarakat.

Ketiga, tingkatkan kepekaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam melaksanakan pengamanan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya aksi teror dan kriminalitas yang memanfaatkan momentum Natal 2020 dan perayaan tahun baru 2021;
Keempat, laksanakan pengamanan secara profesional dan humanis, berikan pelayanan terbaik, lengkapi sarpras dan perlengkapan perorangan yang memadai, serta lakukan penugasan anggota dengan buddy system.

Serta Kelima, laksanakan penegakan hukum secara profesional dan proporsional serta bertindaklah secara tegas namun humanis terhadap setiap pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas Keenam, mantapkan kerja sama, sinergi, dan soliditas para pihak yang terlibat demi keberhasilan pelaksanaan operasi.

Ketujuh, Tetaplah menjadi teladan bagi keluarga, rekan, dan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mencegah penyebaran COVID-19, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, serta menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

Kapolda Papua juga menekankan beberapa poin penting yakni Operasi Lilin Matoa 2020 mulai pada hari Senin tanggal 21 Desember 2020 sampai tanggal 4 Januari 2021.

Operasi tersebut dilaksanakan dalam bentuk Operasi Kepolisian Terpusat dalam rangka pengamanan Natal dan Tahun Baru dengan tetap menerapkan Protokol kesehatan guna mencegah penyebaran wabah COVID-19 adalah bersifat terbuka dalam jenis Operasi pemeliharaan keamanan yang mengedepankan kegiatan pencegahan dengan didukung deteksi dan penegakan hukum serta dilaksanakan dengan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Personel yang terlibat dalam operasi Lilin Matoa 2020 sebanyak 1.873 personil Polda Papua dan Polres Jajaran diantaranya Polda Papua sebanyak 313 personil dan Polres jajaran sebanyak 1.560 Personil.

Adapun sasaran dalam operasi Lilin Matoa 2020 adalah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan mewujudkan Kamtibmas yang mantap dan kondusif dalam pelaksanaan ibadah Natal serta Tahun Baru, serta terciptanya Kamseltibcarlantas demi menurunkan jumlah fatalitas korban kecelakaan.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis bantuan Alat Operasional untuk dipergunakan pada Ops Lilin Matoa 2020 oleh Jasa Raharja kepada Kapolda Papua. Adapun alat operasi yang diserahkan dari Jasa Raharja  sebanyak 350 Unit dengan rincian, Barikade 50 Unit, Traffic Cone 100 Unit, Rompi 100 Unit, Jas Hujan 50 Unit, Helm 50 Unit.

 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024