Jayapura (ANTARA) - Jajaran Polresta Jayapura Kota hingga saat ini masih melakukan penyelidikan penyebab kasus kematian Silvester Hisage, mahasiswa Sekolah Tinggi Fadjar Timur (STFT) Abepura yang ditemukan meninggal didalam selokan atau parit di rusunawa Waena Kota Jayapura.
 
Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas di Jayapura, Selasa mengakui, penyidik kesulitan mengungkap kasus tersebut karena keluarga tidak mau jenazah Silvester yang ditemukan Kamis (24/12) dilakukan otopsi. 
 
Padahal dengan dilakukannya otopsi, menurut AKBP Gustav Urbinas, maka akan diketahui penyebab kematian korban.

"Karena dari hasil visum hanya ditemukan luka memar,"kata Gustav seraya menambahkan, saat ini enam orang sudah dimintai keterangannya. 
 
 Keenam saksi itu, lanjutnya, salah satunya sempat bersama korban dan dua rekannya minum minuman beralkohol sebelum korban ke rusunawa. 
 
 Salah satu saksi yakni LW yang merupakan rekan korban dan sempat mengantar ke rusunawa, Rabu malam (23/12) sekitar pukul 23.00 WIT. 
 
 LW dalam keterangannya mengaku sebelum mengantar korban ke asrama rusunawa, saksi bersama korban ada duduk mengkonsumsi minuman keras dengan beberapa rekannya di asrama STFT. 
 
"Saat lagi mengkonsumsi minuman keras, korban menerima pesan dari adiknya yang tidak diketahui oleh saksi untuk meminta korban datang ke asrama rusunawa kemudian korban meminta saksi LW untuk mengatarnya ke sana, " jelas Kapolresta. 
 
Ditambahkan, penyidik juga akan meminta keterangan dari saksi lainnya temasuk dua rekannya yang bersama-sama mengkonsumsi miras. 
 
Pemeriksaan terhadap para saksi akan dilakukan guna mengetahui penyebab kematiannya karena ada sejumlah kejanggalan mengingat jenazah ditemukan didalam selokan atau parit. 
 
 "Jenazah korban sudah diambil keluarga dan direncanakan dimakamkan di Wamena,"kata AKBP Gustav Urbinas. 
 
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024