Jakarta (ANTARA) - Ratu Elizabeth II dan suaminya Pangeran Philip menerima suntikan vaksin virus korona pertama mereka pada hari Sabtu (9/1) waktu setempat, sebagaimana dilaporkan oleh Washington Post.
Istana Buckingham mengungkapka hal tersebut dalam sebuah pernyataan medis yang tampaknya bertujuan untuk menunjukkan dukungan kerajaan dalam upaya penerapan vaksinasi COVID-19.
Ratu yang berusia 94 tahun dan suaminya yang berusia 99 tahun, menerima suntikan vaksinasi dari seorang dokter keluarga kerajaan di Kastil Windsor.
Usia mereka tergolong dalam kelompok berisiko tinggi yang diprioritaskan untuk segera mendapatkan vaksin, sejak vaksin COVID-19 diluncurkan di negara itu. Sejak diluncurkan, dilaporkan 1,5 juta orang menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Istana Buckingham mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Ratu dan Duke of Edinburgh hari ini telah menerima vaksinasi COVID-19."
Sangat tidak biasa bagi istana untuk merilis rincian medis pribadi, tetapi seorang juru bicara istana mengatakan kepada The Washington Post bahwa "keputusan telah diambil oleh Yang Mulia untuk memberitahukannya untuk mencegah ketidakakuratan dan spekulasi lebih lanjut."
Istana Buckingham mengungkapka hal tersebut dalam sebuah pernyataan medis yang tampaknya bertujuan untuk menunjukkan dukungan kerajaan dalam upaya penerapan vaksinasi COVID-19.
Ratu yang berusia 94 tahun dan suaminya yang berusia 99 tahun, menerima suntikan vaksinasi dari seorang dokter keluarga kerajaan di Kastil Windsor.
Usia mereka tergolong dalam kelompok berisiko tinggi yang diprioritaskan untuk segera mendapatkan vaksin, sejak vaksin COVID-19 diluncurkan di negara itu. Sejak diluncurkan, dilaporkan 1,5 juta orang menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Istana Buckingham mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Ratu dan Duke of Edinburgh hari ini telah menerima vaksinasi COVID-19."
Sangat tidak biasa bagi istana untuk merilis rincian medis pribadi, tetapi seorang juru bicara istana mengatakan kepada The Washington Post bahwa "keputusan telah diambil oleh Yang Mulia untuk memberitahukannya untuk mencegah ketidakakuratan dan spekulasi lebih lanjut."