Bogor (ANTARA) - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute, Reza Fahlevi, mengapresiasi pilihan Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Listyo S Prabowo, sebagai calon kepala Kepolisian Indonesia dan menyampaikan nama itu ke DPR, sebagai pilihan tepat.

"Kapolri adalah salah satu jabatan strategis di republik ini. Presiden Jokowi wajar memilih Komisaris Jenderal Polisi Listyo S Prabowo, karena telah teruji kapasitas dan rekam jejaknya. Beliau juga memiliki loyalitas sebagai pembantu Presiden dan bisa diterima berbagai kalangan," kata Pahlevi melalui pernyataan tertulisnya, Kamis.

Penunjukan perwira tinggi polisi ini sebagai pengganti Kepala Kepolian Indonesia, Jenderal Polisi Idham Azis, yang sebentar lagi memasuki masa pensiun, dinilai sebagai keputusan yang bijak dan merupakan jalan tengah dari banyaknya kepentingan di elit korps hamba hukum ini.

Menurut Pahlevi, jika mencermati karir dan prestasinya, Sigit Prabowo adalah sosok tepat untuk memimpin Kepolisian Indonesia menjadi lebih profesional, modern, dan terpercaya.

"Sejumlah kasus besar berhasil dia ungkap, di antaranya penangkapan pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan," katanya.

Di bawah kepemimpinan Sigit Prabowo, Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia juga berhasil membongkar sejumlah kasus narkoba besar pada Januari hingga April 2020. Kasus besar terbaru yang berhasil ditangani adalah menangkap Djoko Tjandra, buronan 11 tahun terpidana kasus cessie Bank Bali.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengirimkan surat kepada DPR yang berisi penunjukan nama tunggal Sigit Prabowo, pada Rabu (13/1). DPR kemudian akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan sebelum memberikan persetujuan. Akan tetapi tidak seperti yang sudah-sudah, tidak ada kunjungan ke rumah pribadi sang calon karena wabah Covid-19. 
 

Pewarta : Riza Harahap
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024