Kapolri pada HUT Brimob ke-79 di Depok, Kamis mengatakan jumlah kelompok kriminal politik (KKP) meningkat pasca-pengumuman daerah otonom baru (DOB) dan kebijakan dana otonomi khusus (otsus) Papua.
"Saya ingat, beberapa tahun lalu, jumlah KKP masih kurang lebih sekitar 300. Namun, pasca itu, terjadi saat ini jumlah KKP lebihi 1.400, kalau tak salah, 1.200, dan jaringannya makin bertambah,” katanya
Bertambahnya jumlah KKP tersebut, lanjutnya, merupakan tanda kebijakan pemerintah pusat guna menyejahterakan masyarakat Papua belum bisa diterima ataupun belum tersosialisasi dengan baik.
"Yang ada justru sebaliknya, jumlah KKP makin meningkat, sehingga di satu sisi, rekan-rekan tentunya harus siap hadapi tantangan menjadi hal khusus perlu diperhatikan Brimob," katanya.
Diketahui, Polri menegaskan menjaga Kamtibmas di Papua menggelar Operasi Damai Cartenz sejak 1 Januari 2024 dengan fokus penegakan hukum terhadap KKP dan KKB dengan upaya hard approach menjunjung tinggi HAM.
Sasaran operasi pada sembilan kabupaten, yaitu Pegunungan Bintang, Yahukimo, Mimika, Intan Jaya, Dogiyai, Puncak, Nduga, Jaya Wijaya, dan Jayapura.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolri ungkap tantangan Brimob jaga kamtibmas di Papua