Makassar (ANTARA) - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin Makassar mengirimkan tenaga medis dan instrumen kesehatan untuk pemulihan bagi warga terdampak gempa bumi di Sulawesi Barat.
Dekan FK Unhas Prof dr Budu PhD MMedEd di Makassar, Selasa, menjelaskan pengiriman bantuan dilakukan secara bertahap mulai hari kedua pascagempa hingga pengiriman tenaga medis, logistik, dan bantuan peralatan kesehatan.
"Jumlah tim yang terkirim lebih dari 50 orang. Itu kita mobilisasi secara bertahap. Tim ini merupakan representasi dokter-dokter yang berasal dari alumni maupun mahasiswa," katanya.
"Di lapangan, tim medis melakukan tindakan kuratif, baik bedah maupun nonbedah, terhadap masyarakat korban bencana," lanjut Prof Budu.
Selain melakukan tindakan kesehatan, tim FK Unhas juga membawa peralatan kesehatan, Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan guna menghindari paparan COVID-19.
Serta melakukan tes diagnostik COVID-19, obat-obatan, instrumen pemulihan kesehatan, seperti kursi roda dan membagikan makanan serta peralatan kebutuhan sehari-hari.
Ia menjelaskan kontribusi ini berkaitan kapasitas yang dimiliki oleh FK, dalam kaitan dengan situasi yang dihadapi di lapangan.
Setiap situasi bencana, tantangan terbesar yang dihadapi adalah menyiapkan layanan kesehatan dalam kondisi darurat untuk membantu para korban yang terdampak.
Keterlibatan ini juga merupakan perwujudan dari semangat “from digital to humanism” yang menjadi fondasi pengabdian masyarakat sebagai lembaga humaniversity.
Prof Budu berharap proses pemulihan kesehatan pascabencana berjalan lancar dan masyarakat yang terdampak dapat kembali beraktivitas seperti semula.
Dekan FK Unhas Prof dr Budu PhD MMedEd di Makassar, Selasa, menjelaskan pengiriman bantuan dilakukan secara bertahap mulai hari kedua pascagempa hingga pengiriman tenaga medis, logistik, dan bantuan peralatan kesehatan.
"Jumlah tim yang terkirim lebih dari 50 orang. Itu kita mobilisasi secara bertahap. Tim ini merupakan representasi dokter-dokter yang berasal dari alumni maupun mahasiswa," katanya.
"Di lapangan, tim medis melakukan tindakan kuratif, baik bedah maupun nonbedah, terhadap masyarakat korban bencana," lanjut Prof Budu.
Selain melakukan tindakan kesehatan, tim FK Unhas juga membawa peralatan kesehatan, Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan guna menghindari paparan COVID-19.
Serta melakukan tes diagnostik COVID-19, obat-obatan, instrumen pemulihan kesehatan, seperti kursi roda dan membagikan makanan serta peralatan kebutuhan sehari-hari.
Ia menjelaskan kontribusi ini berkaitan kapasitas yang dimiliki oleh FK, dalam kaitan dengan situasi yang dihadapi di lapangan.
Setiap situasi bencana, tantangan terbesar yang dihadapi adalah menyiapkan layanan kesehatan dalam kondisi darurat untuk membantu para korban yang terdampak.
Keterlibatan ini juga merupakan perwujudan dari semangat “from digital to humanism” yang menjadi fondasi pengabdian masyarakat sebagai lembaga humaniversity.
Prof Budu berharap proses pemulihan kesehatan pascabencana berjalan lancar dan masyarakat yang terdampak dapat kembali beraktivitas seperti semula.