Jakarta (ANTARA) - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengatakan bahwa pelantikan Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris menjadi momentum untuk membangun hubungan strategis Indonesia dan Amerika Serikat yang lebih kuat.
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyebut pelantikan yang digelar pada Rabu (20/1) itu tak hanya berpengaruh terhadap situasi dalam negeri AS sendiri, namun juga Indonesia sebagai bagian dari komunitas internasional dan mitra AS.
"Di tengah memanasnya suhu politik di Amerika Serikat, kami berharap estafet kepemimpinan akan berlangsung aman dan damai," kata Christina dalam sebuah keterangan yang dirilis pada Kamis.
"Janji kampanye Presiden Biden untuk mendorong kenaikan upah minimum federal akan berdampak pada daya beli masyarakat AS, yang menjadi peluang untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke AS," kata dia menjelaskan.
Christina juga mengatakan bahwa lembaganya memperkirakan Biden akan memberikan perhatian khusus kepada Indonesia yang "memiliki posisi dan peran strategis di jantung Indo Pasifik, juga merupakan negara Muslim terbesar di dunia."
Ia juga menyebut bahwa AS di bawah kepemimpinan Biden akan menjadi mitra penting bagi Indonesia untuk mengambil langkah-langkah strategis dan menjalankan upaya diplomasi dalam konteks penanganan pandemi COVID-19.
Komisi I--yang menangani urusan pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informasi, serta intelijen--juga mendorong Kementerian Luar Negeri, salah satu mitra kerja di pemerintah, untuk memulai proses agar Indonesia segera menempatkan duta besar di Washington.
Saat ini posisi duta besar RI untuk AS belum terisi kembali, setelah Duta Besar Muhammad Lutfi ditugaskan sebagai Menteri Perdagangan pada perombakan kabinet Presiden Joko Widodo, 22 Desember 2020.
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyebut pelantikan yang digelar pada Rabu (20/1) itu tak hanya berpengaruh terhadap situasi dalam negeri AS sendiri, namun juga Indonesia sebagai bagian dari komunitas internasional dan mitra AS.
"Di tengah memanasnya suhu politik di Amerika Serikat, kami berharap estafet kepemimpinan akan berlangsung aman dan damai," kata Christina dalam sebuah keterangan yang dirilis pada Kamis.
"Janji kampanye Presiden Biden untuk mendorong kenaikan upah minimum federal akan berdampak pada daya beli masyarakat AS, yang menjadi peluang untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke AS," kata dia menjelaskan.
Christina juga mengatakan bahwa lembaganya memperkirakan Biden akan memberikan perhatian khusus kepada Indonesia yang "memiliki posisi dan peran strategis di jantung Indo Pasifik, juga merupakan negara Muslim terbesar di dunia."
Ia juga menyebut bahwa AS di bawah kepemimpinan Biden akan menjadi mitra penting bagi Indonesia untuk mengambil langkah-langkah strategis dan menjalankan upaya diplomasi dalam konteks penanganan pandemi COVID-19.
Komisi I--yang menangani urusan pertahanan, luar negeri, komunikasi dan informasi, serta intelijen--juga mendorong Kementerian Luar Negeri, salah satu mitra kerja di pemerintah, untuk memulai proses agar Indonesia segera menempatkan duta besar di Washington.
Saat ini posisi duta besar RI untuk AS belum terisi kembali, setelah Duta Besar Muhammad Lutfi ditugaskan sebagai Menteri Perdagangan pada perombakan kabinet Presiden Joko Widodo, 22 Desember 2020.