Jayapura (ANTARA) - Prajurit TNI Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad Pos Ramil Tami memberikan pengetahuan wawasan kebangsaan kepada anak-anak di wilayah perbatasan Kampung Skouw Mabo, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, melalui kegiatan belajar mengajar di pantai.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto dalam keterangan diterima ANTARA dari Distrik Muara Tami, Jumat dini hari, mengatakan pembelajaran materi wawasan kebangsaan bagi anak-anak di perbatasan yang dilakukan personel TNI di pantai merupakan hal yang kreatif.
Di usia anak-anak mereka saat ini, menurut Dansatgas, kegiatan bermain dengan rekan sebayanya sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia berwawasan Nusantara.
"Oleh sebab itu, kami mengambil momen bermain sambil belajar supaya mereka juga memiliki bekal pengetahuan yang baik. Kami juga memilih suasana belajar di pantai yang kebetulan sangat dekat dari kediaman mereka sehingga proses kegiatan belajar mengajar lebih mudah diterima mereka," kata Mayor Anggun.
Sementara itu, Serda Dani yang merupakan anggota Pos Ramil Tami menyebutkan anak-anak senang mengikuti kegiatan belajar yang dilakukan di pantai.
"Saat itu kami melihat sekumpulan anak-anak yang sedang bermain di Kampung Skouw Mabo. Melihat mereka sedang berkumpul kami menghampirinya dengan menggunakan motor Tossa dan mengajak mereka untuk bermain sambil belajar di Pantai Skouw Mabo. Dengan riang mereka ikut dan naik ke dalam bak motor Tossa kami," ujar Serda Dani.
Sesampainya di pantai, lanjut Serda Dani, personel Satgas Yonif MR 413 Kostrad membuka kegiatan belajar dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama.
"Setelah itu kami berikan mereka materi wawasan kebangsaan secara umum dan mendasar mengenai lambang negara, lagu nasional serta materi kebangsaan lainnya," katanya.
Salah satu anak peserta belajar Rudi Malo (7) mengatakan kepada Serda Dani tentang keinginannya menjadi seorang prajurit TNI kelak setelah lulus SMA.
"Abang, nanti kalau saya sudah besar saya ingin seperti abang, saya ingin jadi tentara biar mama dan bapak bangga," ucapnya dengan optimistis.
Serda Dani berpesan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, anak-anak semua nanti bisa menjadi tentara asalkan tekun belajar.
"Dan ingat jangan pakai barang haram seperti minuman keras dan ganja karena bisa merusak masa depan kalian," kata Dani..
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 413 Kostrad Mayor Inf Anggun Wuriyanto dalam keterangan diterima ANTARA dari Distrik Muara Tami, Jumat dini hari, mengatakan pembelajaran materi wawasan kebangsaan bagi anak-anak di perbatasan yang dilakukan personel TNI di pantai merupakan hal yang kreatif.
Di usia anak-anak mereka saat ini, menurut Dansatgas, kegiatan bermain dengan rekan sebayanya sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter generasi muda Indonesia berwawasan Nusantara.
"Oleh sebab itu, kami mengambil momen bermain sambil belajar supaya mereka juga memiliki bekal pengetahuan yang baik. Kami juga memilih suasana belajar di pantai yang kebetulan sangat dekat dari kediaman mereka sehingga proses kegiatan belajar mengajar lebih mudah diterima mereka," kata Mayor Anggun.
Sementara itu, Serda Dani yang merupakan anggota Pos Ramil Tami menyebutkan anak-anak senang mengikuti kegiatan belajar yang dilakukan di pantai.
"Saat itu kami melihat sekumpulan anak-anak yang sedang bermain di Kampung Skouw Mabo. Melihat mereka sedang berkumpul kami menghampirinya dengan menggunakan motor Tossa dan mengajak mereka untuk bermain sambil belajar di Pantai Skouw Mabo. Dengan riang mereka ikut dan naik ke dalam bak motor Tossa kami," ujar Serda Dani.
Sesampainya di pantai, lanjut Serda Dani, personel Satgas Yonif MR 413 Kostrad membuka kegiatan belajar dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama.
"Setelah itu kami berikan mereka materi wawasan kebangsaan secara umum dan mendasar mengenai lambang negara, lagu nasional serta materi kebangsaan lainnya," katanya.
Salah satu anak peserta belajar Rudi Malo (7) mengatakan kepada Serda Dani tentang keinginannya menjadi seorang prajurit TNI kelak setelah lulus SMA.
"Abang, nanti kalau saya sudah besar saya ingin seperti abang, saya ingin jadi tentara biar mama dan bapak bangga," ucapnya dengan optimistis.
Serda Dani berpesan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, anak-anak semua nanti bisa menjadi tentara asalkan tekun belajar.
"Dan ingat jangan pakai barang haram seperti minuman keras dan ganja karena bisa merusak masa depan kalian," kata Dani..