Jakarta (ANTARA) - Pasangan timnas bulu tangkis Indonesia Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dalam sebuah sesi wawancara virtual di Jakarta, Rabu, menceritakan bahwa mereka lebih nyaman bermain di sektor ganda putra karena berbagai alasan.
Menurut Leo, bertanding dengan rekan putra lebih mudah melakukan penyesuaian feeling di lapangan karena tidak terpengaruh dengan kondisi mood pasangan.
"Jujur lebih senang main di ganda putra, karena untuk bisa saling tahu karakter masing-masing lebih mudah. Kalau sama putri kadang mood-nya susah ditebak, hari ini dengan besok bisa berubah," kata Leo menceritakan, Rabu.
Namun Leo juga menceritakan alasan lainnya dari aspek teknis, bahwa saat masuk ke Pelatnas PBSI Cipayung, awalnya pebulu tangkis jebolan Klub PB Djarum ini memang diarahkan berlaga di sektor ganda putra.
Namun seiringnya waktu, Leo juga diamanahi PBSI untuk ikut membela timnas di sektor ganda campuran.
"Bukan memilih di ganda putra ya, karena awalnya pas masuk PBSI saya ditaruh di sini (ganda putra) dan memang fokus. Terus oleh PBSI dikasih 'bonus' jadi bisa rangkap main di dua nomor," ungkapnya.
Selama membela dua nomor, katanya melanjutkan, atlet peraih dua medali emas di Kejuaraan Junior Asia 2019 ini mengatakan tidak ada masalah berarti karena ia bisa membuktikan bisa berprestasi di dua nomor sekaligus.
Sementara itu, Daniel juga senada dengan rekan mainnya yang resmi dipasangkan sejak 2016 itu.
Menurut Daniel, bermain di nomor ganda putra punya aura persaingan yang lebih seru dan sesuai dengan karakter permainannya.
"Di ganda putra atmosfernya lebih dapat, kalau dari feel pertandingannya juga lebih enak untuk ditonton, mainnya lebih cepat dan kuat. Jadi merasa lebih nyaman saja, kalau di ganda campuran kurang terasa (auranya)," ujar peraih gelar Kejuaraan Dunia Junior 2019 ini.
Menurut Leo, bertanding dengan rekan putra lebih mudah melakukan penyesuaian feeling di lapangan karena tidak terpengaruh dengan kondisi mood pasangan.
"Jujur lebih senang main di ganda putra, karena untuk bisa saling tahu karakter masing-masing lebih mudah. Kalau sama putri kadang mood-nya susah ditebak, hari ini dengan besok bisa berubah," kata Leo menceritakan, Rabu.
Namun Leo juga menceritakan alasan lainnya dari aspek teknis, bahwa saat masuk ke Pelatnas PBSI Cipayung, awalnya pebulu tangkis jebolan Klub PB Djarum ini memang diarahkan berlaga di sektor ganda putra.
Namun seiringnya waktu, Leo juga diamanahi PBSI untuk ikut membela timnas di sektor ganda campuran.
"Bukan memilih di ganda putra ya, karena awalnya pas masuk PBSI saya ditaruh di sini (ganda putra) dan memang fokus. Terus oleh PBSI dikasih 'bonus' jadi bisa rangkap main di dua nomor," ungkapnya.
Selama membela dua nomor, katanya melanjutkan, atlet peraih dua medali emas di Kejuaraan Junior Asia 2019 ini mengatakan tidak ada masalah berarti karena ia bisa membuktikan bisa berprestasi di dua nomor sekaligus.
Sementara itu, Daniel juga senada dengan rekan mainnya yang resmi dipasangkan sejak 2016 itu.
Menurut Daniel, bermain di nomor ganda putra punya aura persaingan yang lebih seru dan sesuai dengan karakter permainannya.
"Di ganda putra atmosfernya lebih dapat, kalau dari feel pertandingannya juga lebih enak untuk ditonton, mainnya lebih cepat dan kuat. Jadi merasa lebih nyaman saja, kalau di ganda campuran kurang terasa (auranya)," ujar peraih gelar Kejuaraan Dunia Junior 2019 ini.