Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua menyebut para pengungsi akibat konflik di Kabupaten Intan Jaya harus segera ditangani dengan baik.
Kepala BPBD Provinsi Papua Welliam R. Manderi di Jayapura, Kamis, mengatakan untuk itu pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
"Pasalnya, persoalan pengungsi ini harus menjadi perhatian yang baik karena menyangkut dengan keamanan maupun nyawa masyarakat," katanya.
Menurut Manderi, pemerintah daerah setempat seharusnya sudah turun langsung untuk mengecek nasib para pengungsi ini.
"Saya sudah melaporkan kondisi ini kepada Wakil Gubernur Papua dan diinstruksikan untuk mengecek kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi," ujarnya.
Dia menjelaskan apalagi kini masyarakat sudah semakin banyak yang mengungsi, seharusnya pemerintah daerah setempat bertanggungjawab.
"Di tempat pengungsian, kebutuhan dasar sangatlah penting sehingga harus segera dipenuhi oleh pemerintah," katanya lagi.
Dia menambahkan hingga kini pihaknya belum memperoleh data pasti berapa jumlah pengungsi di Kabupaten Intan Jaya, namun diperkirakan sudah mencapai seribuan.
Kepala BPBD Provinsi Papua Welliam R. Manderi di Jayapura, Kamis, mengatakan untuk itu pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
"Pasalnya, persoalan pengungsi ini harus menjadi perhatian yang baik karena menyangkut dengan keamanan maupun nyawa masyarakat," katanya.
Menurut Manderi, pemerintah daerah setempat seharusnya sudah turun langsung untuk mengecek nasib para pengungsi ini.
"Saya sudah melaporkan kondisi ini kepada Wakil Gubernur Papua dan diinstruksikan untuk mengecek kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi," ujarnya.
Dia menjelaskan apalagi kini masyarakat sudah semakin banyak yang mengungsi, seharusnya pemerintah daerah setempat bertanggungjawab.
"Di tempat pengungsian, kebutuhan dasar sangatlah penting sehingga harus segera dipenuhi oleh pemerintah," katanya lagi.
Dia menambahkan hingga kini pihaknya belum memperoleh data pasti berapa jumlah pengungsi di Kabupaten Intan Jaya, namun diperkirakan sudah mencapai seribuan.