Jayapura (ANTARA) - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono bersama Kasdam Brigjen TNI Bambang Trisnohadi beserta sejumlah pejabat Kodam XVII  mengikuti Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AD tahun 2021 secara virtual di Makodam XVII/Cenderawasih Selasa.

Pada rapim TNI AD 2021 membahas program pokok di antaranya pertama evaluasi pelaksanaan program kerja dan Anggaran TNI AD TA 2020.

Sedangkan kedua. penyampaian program kerja dan anggaran TNI AD TA 2021 di tiap bidang yang disampaikan Irjenad dan para asisten Kasad.

Rapim TNI AD yang dilaksanakan setiap awal tahun bertujuan sebagai forum evaluasi program kerja dan anggaran yang telah dilaksanakan tahun sebelumnya. 

 Rapim TNI AD  juga merupakan bagian dari perencanaan program kerja dan anggaran yang akan dilaksanakan dan sebagai forum pimpinan TNI AD  menyampaikan kebijakan dan hal penting lain terkait dengan pelaksanaan tugas TNI AD.

Rapim TNI AD dipimpin  Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa mengambil tema “Membangun TNI AD yang Adaptif”.

Kasad mengatakan, adaptif berarti harus mampu memperbaiki apa-apa yang masih menjadi kekurangan dan mampu meningkatkan yang sudah baik atau benar.

Dikatakan Kasad, pada tahun 2019 TNI AD telah kehilangan prajurit dan ASN sebanyak 385 orang yang meninggal karena sakit, di luar dari faktor penyebab kematian lainnya.
 
Sedangkan pada tahun 2020 yang meninggal karena sakit meningkat menjadi 714 orang.

“Dari data tersebut terlihat jelas terjadi adanya peningkatan hampir dua kali lipat dan itu juga sakit diluar COVID-19,”ungkap Kasad.

Kasad menghimbau kepedulian dari masing-masing komandan satuan untuk teliti bagaimana caranya membantu anggota, yang salah satunya dengan melakukan olahraga setiap harinya.

 “Olahraga tidak harus selalu dilakukan di satuan atau pada saat jam-jam tertentu saja. Mungkin bagi mereka yang paginya belum sempat berolahraga karena kesibukan atau tugas, dapat melakukannya sesuai dengan tersedianya waktu, yang penting tetap berolahraga,”ujarnya.

Di bidang pendidikan, Kasad tidak menghendaki adanya iuran-iuran dalam bentuk apapun di semua lembaga pendidikan di lingkungan TNI AD, agar nantinya tidak ada ruang bagi yang mau memanfaatkannya.

Kasad memberikan waktu dua minggu kepada masing-masing Dansat di lembaga pendidikan untuk memperbaiki dan membersihkannya, jika masih ada praktek-praktek seperti itu.

Mengakhiri arahannya Kasad berpesan agar TNI AD di masa yang akan datang terus memperbaiki diri agar menjadi lebih baik.

 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024