Jakarta (ANTARA) - Pebalap nasional Mario Suryo Aji optimistis menatap tahun ketiganya berlaga di ajang Kejuaraan Dunia Junior CEV Moto3 di Eropa setelah sempat tersandung cedera musim lalu.
Berbicara di sesi jumpa pers virtual pada Kamis, pebalap berusia 16 tahun binaan Astra Honda Motor mengungkapkan persiapannya jelang start musim balapan yang akan digelar di Sirkuit Estoril Portugal pada 25 April nanti.
"Menghadapi musim balap 2021 saya memiliki tekad yang sangat kuat untuk meraih hasil masimal," kata Mario.
"Saya ingin buktikan bahwa anak Indonesia bisa berprestasi di arena balap dunia. Bekal pengalaman di 2019 dan 2020 serta latihan rutin di rumah saat di Spanyol maupun bersama rekan-rekan AHRT (Astra Honda Racing Team) ketika di Indonesia akan saya manfaatkan sebaik mungkin."
Mario menutup musim 2020 di peringkat 16 klasemen akhir CEV Moto3, dua posisi lebih baik dari peringkat di tahun debut sang pebalap pada 2019.
Pandemi menjadi tantangan terbesar bagi Mario tahun lalu, dengan jadwal balapan yang berantakan.
Kemudian pada seri balapan di Jerez, Mario terjatuh di sesi kualifikasi balapan pertama dan harus naik meja operasi akibat mengalami patah tulang metacarpal kiri hingga melewatkan tiga start balapan musim itu.
Setelah pulih dari cedera, hasil terbaik ia raih di putaran terakhir di Valencia ketika ia mampu finis peringkat enam di balapan pertama dan finis ketujuh di balapan kedua sedangkan di balapan ketiga Mario mengalami kecelakaan dan gagal mendulang poin.
"Di dua putaran terakhir kemarin alhamdulillah Mario sudah tampil cukup maksimal. Di Valencia ada tiga balapan dan tangan sudah OK. Untuk persiapan selanjutnya Mario dilatih lebih ke strenght (kekuatan)."
Andy Wijaya, Deputy General Manager Marketing Planning and Analysis PT Astra Honda Motor, mengungkapkan AHM memasang target peringkat lima besar bagi Mario tahun ini di CEV Moto3.
Berbicara di sesi jumpa pers virtual pada Kamis, pebalap berusia 16 tahun binaan Astra Honda Motor mengungkapkan persiapannya jelang start musim balapan yang akan digelar di Sirkuit Estoril Portugal pada 25 April nanti.
"Menghadapi musim balap 2021 saya memiliki tekad yang sangat kuat untuk meraih hasil masimal," kata Mario.
"Saya ingin buktikan bahwa anak Indonesia bisa berprestasi di arena balap dunia. Bekal pengalaman di 2019 dan 2020 serta latihan rutin di rumah saat di Spanyol maupun bersama rekan-rekan AHRT (Astra Honda Racing Team) ketika di Indonesia akan saya manfaatkan sebaik mungkin."
Mario menutup musim 2020 di peringkat 16 klasemen akhir CEV Moto3, dua posisi lebih baik dari peringkat di tahun debut sang pebalap pada 2019.
Pandemi menjadi tantangan terbesar bagi Mario tahun lalu, dengan jadwal balapan yang berantakan.
Kemudian pada seri balapan di Jerez, Mario terjatuh di sesi kualifikasi balapan pertama dan harus naik meja operasi akibat mengalami patah tulang metacarpal kiri hingga melewatkan tiga start balapan musim itu.
Setelah pulih dari cedera, hasil terbaik ia raih di putaran terakhir di Valencia ketika ia mampu finis peringkat enam di balapan pertama dan finis ketujuh di balapan kedua sedangkan di balapan ketiga Mario mengalami kecelakaan dan gagal mendulang poin.
"Di dua putaran terakhir kemarin alhamdulillah Mario sudah tampil cukup maksimal. Di Valencia ada tiga balapan dan tangan sudah OK. Untuk persiapan selanjutnya Mario dilatih lebih ke strenght (kekuatan)."
Andy Wijaya, Deputy General Manager Marketing Planning and Analysis PT Astra Honda Motor, mengungkapkan AHM memasang target peringkat lima besar bagi Mario tahun ini di CEV Moto3.