Jayapura (ANTARA) - Pengurus Provinsi Papua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) akan mengirim atlet biliar mengikuti tiga turnamen sepanjang bulan Maret 2021 di Kota Yogyakarta sebagai ajang uji coba persiapan menghadapi PON XX Papua.
"Di tengah pandemi COVID-19 belum berakhir membuat tim biliar Papua kesulitan untuk melakukan try out,"ungkap Sekretaris Umum POBSI Papua Agus Fakaubun dalam laman PB PON Papua, Rabu.
Agus mengatakan hingga saat ini tim biliar Papua masih intensif melakukan pemusatan latihan terpusat di Kota Yogyakarta.
"Kami masih terus TC di Yogyakarta, kita akan ikut tiga turnamen pada bulan Maret mendatang,"kata Agus.
Ia menyebut, tiga turnamen yang akan diikuti pebiliar Papua adalah turnamen Labewa kerja sama PT Labewa dengan Pengprov POBSI Papua dengan total hadiah Rp167 juta, kemudian turnamen Amorti Biliar dan Rama 9 Ball Handycap Turnamen.
Agus menyatakan, tiga kejuaraan tersebut bakal diikuti oleh pebiliar dari seluruh Indonesia.
"Sudah tentu kita akan ikutkan semua atlet, karena tiga turnamen ini dipilih untuk meningkatkan jam terbang atlet. Apalagi semua atlet Indonesia akan datang,"katanya.
Agus mengatakan, turnamen ini menjadi ajang pemanasan bagi atlet biliar Papua dan daerah lainnya yang akan bertanding di PON pada Oktober 2021 mendatang.
"Kita tidak punya target pada tiga turnamen ini, turnamen ini dijadikan ajang try out dan melatih mental tanding atlet, kita fokusnya ke situ, saya harapkan tahun ini kita lebih banyak mengikuti kejuaraan sehingga mental atlet terus diasah. Kalau latihan fisik dan taktik itu gampang saja, tidak butuh waktu lama,"ujarnya.
Agus menegaskan, tim biliar Papua yang dipersiapkan ke PON tidak akan diikutkan dalam pemusatan latihan Pelatnas Sea Games 2021.
"Jika ada atlet Papua yang dipanggil ke Pelatnas Sea Games, sudah pasti tidak ikutkan, karena kepentingan daerah lebih penting, PON tahun di Papua, kita harus meraih prestasi terbaik di rumah kita sendiri,"tegasnya.
Sekum POBSI Agus, hingga kini pihaknya masih kesulitan mencari lawan tanding maupun kejuaraan untuk atlet biliar pada nomor snooker dan carom, karena turnamen tidak ada di Indonesia sehingga kemungkinan kita akan mencari event di luar Indonesia untuk menguji kemampuan atlet Papua.
"Di tengah pandemi COVID-19 belum berakhir membuat tim biliar Papua kesulitan untuk melakukan try out,"ungkap Sekretaris Umum POBSI Papua Agus Fakaubun dalam laman PB PON Papua, Rabu.
Agus mengatakan hingga saat ini tim biliar Papua masih intensif melakukan pemusatan latihan terpusat di Kota Yogyakarta.
"Kami masih terus TC di Yogyakarta, kita akan ikut tiga turnamen pada bulan Maret mendatang,"kata Agus.
Ia menyebut, tiga turnamen yang akan diikuti pebiliar Papua adalah turnamen Labewa kerja sama PT Labewa dengan Pengprov POBSI Papua dengan total hadiah Rp167 juta, kemudian turnamen Amorti Biliar dan Rama 9 Ball Handycap Turnamen.
Agus menyatakan, tiga kejuaraan tersebut bakal diikuti oleh pebiliar dari seluruh Indonesia.
"Sudah tentu kita akan ikutkan semua atlet, karena tiga turnamen ini dipilih untuk meningkatkan jam terbang atlet. Apalagi semua atlet Indonesia akan datang,"katanya.
Agus mengatakan, turnamen ini menjadi ajang pemanasan bagi atlet biliar Papua dan daerah lainnya yang akan bertanding di PON pada Oktober 2021 mendatang.
"Kita tidak punya target pada tiga turnamen ini, turnamen ini dijadikan ajang try out dan melatih mental tanding atlet, kita fokusnya ke situ, saya harapkan tahun ini kita lebih banyak mengikuti kejuaraan sehingga mental atlet terus diasah. Kalau latihan fisik dan taktik itu gampang saja, tidak butuh waktu lama,"ujarnya.
Agus menegaskan, tim biliar Papua yang dipersiapkan ke PON tidak akan diikutkan dalam pemusatan latihan Pelatnas Sea Games 2021.
"Jika ada atlet Papua yang dipanggil ke Pelatnas Sea Games, sudah pasti tidak ikutkan, karena kepentingan daerah lebih penting, PON tahun di Papua, kita harus meraih prestasi terbaik di rumah kita sendiri,"tegasnya.
Sekum POBSI Agus, hingga kini pihaknya masih kesulitan mencari lawan tanding maupun kejuaraan untuk atlet biliar pada nomor snooker dan carom, karena turnamen tidak ada di Indonesia sehingga kemungkinan kita akan mencari event di luar Indonesia untuk menguji kemampuan atlet Papua.