Timika (ANTARA) - Jajaran Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mimika, Papua telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus kerusuhan yang terjadi di sekitar Depo Jober Pertamina, kawasan Pelabuhan Pomako, Distrik Mimika Timur pada Minggu (7/3) malam.

Waka Polres Mimika Komisaris Polisi Sarraju di Timika, Rabu, mengatakan sejumlah saksi yang diperiksa itu baik terkait kasus penganiayaan seorang warga bernama Soter Moporteyau oleh enam orang warga lainnya, hingga ekses lanjutan dari kasus tersebut hingga memicu terjadi blokade jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako.

"Tim penyidik reserse sudah memeriksa enam orang terkait kejadian yang pertama. Ada juga beberapa orang yang kami gali informasinya supaya hal-hal yang terjadi itu lebih jelas, tidak kemudian isu-isu menjadi semakin liar, seolah-olah itu menjadi suatu kebenaran," kata Kompol Sarraju.

Hingga saat ini, katanya, Polres Mimika terus memonitoring situasi di kawasan Kampung Asmat, Pomako dengan menempatkan beberapa personel dari Polsek Mimika Timur, dibantu Polsek Kawasan Pelabuhan Pomako dan Satuan Polisi Perairan dan Udara agar kawasan itu kembali kondusif seperti sebelumnya.

"Situasi di Kampung Asmat Pomako sekarang sudah normal kembali. Aktivitas kendaraan dari Timika ke Pelabuhan Pomako dan sebaliknya, termasuk distribusi BBM dari Depo Jober Pertamina Pomako ke Timika sudah kembali berjalan normal. Kami terus membangun komunikasi dengan warga masyarakat yang ada di sana supaya kita bersama-sama menjaga kondusifitas lingkungan," jelas Kompol Sarraju.

Ia menegaskan siapapun yang terlibat dalam pelanggaran hukum maka akan diproses secara hukum baik sifatnya orang-perorangan, maupun kelompok.

"Kalau ada perbuatan yang dapat dikategorikan melanggar hukum maka tentu tugas kami sebagai kepolisian akan menindaklanjuti secara hukum. Kalau nanti ada hal-hal yang terkait dengan suatu penanganan hukum yang memiliki ketentuan hukum tersendiri maka tentu nanti dikembalikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan," ujarnya.

Adapun mengenai kondisi kesehatan warga bernama Andreas Bewermbo (20) yang terluka akibat terkena tembakan peluru diduga dari oknum aparat saat menangani kerusuhan warga di Kampung Asmat Pomako pada Minggu (7/3) malam, saat ini dilaporkan sudah semakin membaik.

Dada kiri Andreas tertembus timah panas hingga menembus punggungnya.

"Korban sudah menjalani penanganan medis (operasi) di rumah sakit. Kondisinya sudah mulai membaik," jelas Kompol Sarraju.

Hal itu dibenarkan oleh Direktur RSUD Mimika, dr Antonius Pasulu.

"Kondisi korban sudah stabil, sudah dilakukan tindakan medis," ujarnya singkat.

Kerusuhan di dekat kawasan Pelabuhan Nusantara Pomako itu bermula saat seorang warga bernama Soter Moporteyau dalam kondisi mabuk dianiaya oleh lima orang saat menghadang sebuah mobil depot air.

Korban dilaporkan dipukul beberapa kali dengan besi sehingga korban melarikan diri ke dalam sungai dan kemudian melapor ke warga lainnya.

Tak lama kemudian sekelompok warga mendatangi warung dan kios yang berjejeran tepat di depan pintu gerbang Depo Jober Pertamina Pomako lalu melakukan penyerangan dan pengrusakan.

Tak lama berselang, anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Pomako mendatangi lokasi untuk memberikan imbauan kamtibmas kepada sekitar 200 warga yang mengejar kelima orang tersebut sekaligus menutup akses jalan utama Timika-Pelabuhan Pomako.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Pomako Ipda I Made Aribawa yang datang ke lokasi sempat memberikan imbauan kepada warga, namun warga tetap tidak mau menerima, kemudian memilih duduk di pinggir jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako.

Beberapa saat kemudian, sekitar 16 orang prajurit TNI AD menggunakan truk mendatangi lokasi dimana masyarakat Pomako berkumpul di sekitar Depo Jober Pertamina dengan maksud untuk membubarkan kerumunan warga.

Warga yang tidak terima kemudian melempari personel TNI dan Polri dengan batu mengakibatkan dua personel TNI terluka di bagian kepala dan mulut, sementara seorang anggota Polsek Mimika Timur terkena lemparan batu di bagian pungggung.

Melihat massa yang kian beringas, aparat kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara, namun warga semakin brutal melempari kendaraan aparat TNI dan Polri serta menjarah warung dan kios di sekitar lokasi kejadian.

Aparat kemudian kembali mendatangi massa yang semakin beringas, dimana beberapa diantaranya bahkan menenteng busur panah. 

Dalam kondisi semakin terdesak, aparat kembali melakukan tembakan ke udara.

Akibat tembakan tersebut diduga mengenai salah satu warga bernama Andreas Bewermbo sehingga warga semakin menyerang aparat keamanan.

Massa melampiaskan kemarahannya dengan membakar ban dan kayu di tengah jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako.

Blokade jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako itu baru dibuka pada Senin (8/3) petang setelah Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob bersama Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya turun tangan menemui warga.

 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024