Jayapura (ANTARA) - Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengaku hingga saat ini Pemkot Jayapura masih menerapkan belajar dalam jaringan (daring) dan belum berani memberikan izin diberlakukan sekolah tatap muka khususnya tingkat PAUD hingga SLTP karena masih tingginya kasus COVID-19. 

"Saya masih takut memberlakukan izin belajar tatap muka karena tingkat penyebaran COVID-19 masih tinggi dan tenaga guru belum di vaksin,"Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano kepada Antara, di Jayapura,Selasa.

Diakui, Pemkot Jayapura belum memutuskan sampai kapan kegiatan belajar mengajar tatap muka kembali diberlakukan karena sebelum memutuskan harus dilakukan pengkajian terlebih dahulu. 

"Jangan sampai saat kegiatan belajar tatap muka diberlakukan akan menjadi kluster baru hingga mengakibatkan para pelajar banyak yang terpapar COVID-19,"ungkap BTM seraya mengaku terus meningkatnya kasus COVID-19 akibat warga masih banyak yang kepala batu dan tidak menerapkan prokes. 

Karena itulah saat ini,lanjutnya, telah diberlakukan Perda no 3 tahun 2020 tentang adaptasi kehidupan normal baru.

"Dan bagi yang terjaring dalam operasi Yustisi dan hasil pemeriksaan test usap (rapid antigen) dan hasilnya positif maka yang bersangkutan langsung dikarantina terpusat di LPMP Kotaraja,"ungkap BTM. 

Hingga Senin (15/3) kasus positif COVID-19 di Kota Jayapura tercatat 8.392 orang, 7.300 orang dinyatakan sembuh, dirawat 943 orang dan meninggal 144 orang. 
 
 
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024