Manokwari (ANTARA) - Universitas Papua akan memulai perkuliahan tatap muka setelah sivitas akademika kampus itu divaksinasi secara massal.
 
Rektor Universitas Papua (UNIPA) Meky Sagrim di Manokwari, Minggu, mengatakan bahwa kampus UNIPA membutuhkan pelayanan khusus atau pelayanan massal vaksinasi COVID-19.
 
Dia menyebutkan dengan vaksinasi massal, aktivitas kuliah tatap muka dijamin segera berlangsung, dengan penerapan protokol kesehatan sangat ketat.
 
 
"Saya sudah mengirim surat ke Satgas COVID-19 provinsi, mengusulkan agar sivitas akademika UNIPA mendapat pelayanan vaksin COVID-19 massal," katanya.
 
Sagrim mengutarakan jumlah mahasiswa aktif saat ini mencapai 22.800 orang, tenaga dosen 800 orang, dan pegawai organik 1000 orang.
 
"Kami prioritaskan tenaga dosen lebih dulu divaksin, supaya kegiatan perkuliahan tatap muka bisa dilakukan sambil vaksinasi mahasiswa dilakukan bertahap," katanya.
 
Ia mengatakan UNIPA hanya dijatah 50 orang dalam program vaksinansi COVID-19 bagi pelayan publik di daerah itu.
 
"Vaksinasi bagi pelayan publik juga sudah berjalan di kampus ini, tapi hanya untuk 50 orang, sehingga kami prioritaskan para dosen," ujarnya.
 
Rektor berharap Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama Satgas COVID-19 segera merespons.
 
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Otto Parorongan mengatakan bahwa 25.730 orang pekerja publik daerah itu sudah divaksin COVID-19 dosis pertama dan kedua dari total sasaran yang ditetapkan mencapai 37.660 orang.
 
"Pekerja publik Papua Barat yang sudah divaksin sampai awal April sebanyak 25.730 orang atau 68 persen dari target," ujar Otto Parorongan.
 

Pewarta : Hans Arnold Kapisa
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024