Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan ekspor Papua pada Maret 2021 tercatat senilai 252 juta dolar AS atau meningkat sebesar 89,07 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai 133,29 juta dolar AS.

Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Kamis, mengatakan dilihat dari jenisnya, ekspor Papua ini hanya berupa ekspor nonmigas senilai 252 juta dolar AS.

"Ekspor bulan ini (Maret) terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai 247,51 juta dolar AS atau dengan kata lain 98,22 persen dari total ekspor Papua," katanya.

Menurut Adriana, secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Maret 2021 adalah senilai 617,51 juta dolar AS atau meningkat dibandingkan total ekspor Januari-Maret 2020 yang senilai 100,98 juta dolar AS.

"Jika dilihat dari provinsi asal, ekspor dari Provinsi Papua hanya berupa ekspor nonmigas yang senilai 258,21 juta dolar AS," ujarnya.

Dia menjelaskan barang ekspor dari Provinsi Papua ini dimuat di pelabuhan se-Provinsi Papua senilai 252 juta dolar AS, sedangkan sisanya senilai 6,01 juta dolar AS
dimuat di Pelabuhan Tanjung Perak, dan 0,2 juta dolar AS dimuat di Bandara Soekarno Hatta.

"Nilai ekspor golongan Bijih Tembaga & Konsentrat (HS26) pada Maret 2021 tercatat senilai 247,51 juta dolar AS atau meningkat 85,7 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang senilai 133,29 juta dolar AS," katanya.

Dia menambahkan ekspor golongan Bijih Tembaga dan Konsentrat (HS26) berasal dari PT. Freeport Indonesia dan dimuat di pelabuhan Amamapare di Kabupaten Mimika, di mana ekspor golongan Kayu dan Barang dari Kayu (HS44) senilai 4,49 juta dolar AS, serta tidak terdapat ekspor golongan Ikan dan Hewan Air Lainnya (HS03) maupun golongan nonmigas lainnya.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024