Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua mengklaim sebanyak 4.000 dari 22.000 guru di wilayah itu telah disuntik vaksin pencegah infeksi COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Kamis mengatakan ke-4.000 guru ini berasal dari tiga kabupaten dan satu kota yang sudah melapor kepada pihaknya.
"Keempat daerah tersebut adalah kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke," katanya.
Menurut Christian, kabupaten lain di Papua belum melapor kepada pihaknya mengenai berapa banyak guru yang sudah divaksin.
"Namun, kami terus mendorong penuh agar guru-guru bisa segera divaksin mengingat proses belajar mengajar di Papua akan segera berlangsung," ujarnya.
Dia menjelaskan pada pertemuan dengan Menteri Kesehatan, beberapa waktu lalu, pihaknya khusus meminta agar para guru dan tenaga pendidik lainnya diprioritaskan untuk segera divaksin.
"Tatap muka akan dilakukan pada Juni mendatang, dengan divaksin terlebih dahulu pastinya akan sangat membantu para guru dan tenaga pendidik untuk dapat berinteraksi dengan siswa dan menghindari resiko penyebaran COVID-19," katanya.
Dia menambahkan pihaknya tidak menginginkan kasus di India terjadi di Papua, untuk itu diharapkan agar vaksin COVID-19 bisa diprioritaskan bagi para guru dan tenaga pendidik di Papua.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Kamis mengatakan ke-4.000 guru ini berasal dari tiga kabupaten dan satu kota yang sudah melapor kepada pihaknya.
"Keempat daerah tersebut adalah kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke," katanya.
Menurut Christian, kabupaten lain di Papua belum melapor kepada pihaknya mengenai berapa banyak guru yang sudah divaksin.
"Namun, kami terus mendorong penuh agar guru-guru bisa segera divaksin mengingat proses belajar mengajar di Papua akan segera berlangsung," ujarnya.
Dia menjelaskan pada pertemuan dengan Menteri Kesehatan, beberapa waktu lalu, pihaknya khusus meminta agar para guru dan tenaga pendidik lainnya diprioritaskan untuk segera divaksin.
"Tatap muka akan dilakukan pada Juni mendatang, dengan divaksin terlebih dahulu pastinya akan sangat membantu para guru dan tenaga pendidik untuk dapat berinteraksi dengan siswa dan menghindari resiko penyebaran COVID-19," katanya.
Dia menambahkan pihaknya tidak menginginkan kasus di India terjadi di Papua, untuk itu diharapkan agar vaksin COVID-19 bisa diprioritaskan bagi para guru dan tenaga pendidik di Papua.