Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, akan fokus mengendalikan dan menekan penyebaran COVID-19 agar kegiatan perekonomian di kabupaten ini mulai normal kembali.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jayawijaya Petrus Mahuze di Wamena,Sabtu, mengatakan saat ini sedang dipersiapkan langkah-langkah pencegahan pandemi sesuai tema pembangunan Tahun 2022.
"Tema pembangunan kita di Tahun 2022, bagaimana kita bisa mengendalikan COVID-19, sehingga kita bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jayawijaya," katanya.
Ia menjelaskan pergerakan ekonomi di wilayah ini, yang bergantung pada sektor jasa, perdagangan, pertanian dan transportasi, terdampak parah sejak adanya pandemi COVID-19. Kondisi itu juga menyebabkan penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Pertumbuhan ekonomi Jayawijaya di Tahun 2020 kita minus. Ada di minus 4,9 persen pertumbuhan ekonomi kita," katanya.
Untuk itu, pemerintah daerah mulai fokus untuk mengendalikan pandemi dengan menekan jumlah pasien atau rasio penggunaan tempat tidur pasien COVID-19 di RSUD di bawah 50 persen, agar perekonomian dapat kembali pulih.
"Ekonomi bisa bertumbuh apabila kita bisa mengendalikan pandemi COVID-19," ujar Petrus.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jayawijaya Petrus Mahuze di Wamena,Sabtu, mengatakan saat ini sedang dipersiapkan langkah-langkah pencegahan pandemi sesuai tema pembangunan Tahun 2022.
"Tema pembangunan kita di Tahun 2022, bagaimana kita bisa mengendalikan COVID-19, sehingga kita bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jayawijaya," katanya.
Ia menjelaskan pergerakan ekonomi di wilayah ini, yang bergantung pada sektor jasa, perdagangan, pertanian dan transportasi, terdampak parah sejak adanya pandemi COVID-19. Kondisi itu juga menyebabkan penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Pertumbuhan ekonomi Jayawijaya di Tahun 2020 kita minus. Ada di minus 4,9 persen pertumbuhan ekonomi kita," katanya.
Untuk itu, pemerintah daerah mulai fokus untuk mengendalikan pandemi dengan menekan jumlah pasien atau rasio penggunaan tempat tidur pasien COVID-19 di RSUD di bawah 50 persen, agar perekonomian dapat kembali pulih.
"Ekonomi bisa bertumbuh apabila kita bisa mengendalikan pandemi COVID-19," ujar Petrus.