Timika (ANTARA) - Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal yang meninggal dunia di Jakarta pada Jumat (21/5) dimakamkan secara militer di kompleks pemakaman keluarga Tinal, Jalan Cenderawasih Kelurahan Karang Senang SP3, Timika, Senin.
Upacara pemakaman Klemen Tinal dipimpin oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng, dimulai sekitar pukul 14.00 WIT.
Diawali dengan pembacaan riwayat hidup mendiang Klemen Tinal dan penghormatan kepada jenazah, kemudian peti jenazah diturunkan ke liang lahat oleh prajurit TNI dan Polri diikuti dengan dentuman suara tembakan ke udara.
Jenazah Klemen Tinal dimakamkan tepat di samping makam kedua orang tuanya yaitu Pendeta Abdiel Tinal dan Ibu Elisabet Tinal.
Sebelumnya, jenazah Klemen Tinal dibawa ke Gereja GKII Elisabet Tinal di Kuala Kencana untuk didoakan oleh para Pendeta.
Adik Klemen Tinal, Trifena Tinal meminta semua keluarga dan masyarakat Mimika mengikhlaskan kepergian kakaknya menghadap Sang Pencipta.
"Tanggal 21 Mei 2021 pukul 04.00 WIB kakak saya Klemen Tinal sudah tiba di rumah Bapa di surga," ucap Trifena, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Trifena menyampaikan apresiasi atas perhatian begitu besar dari pemerintah dalam mengurus jenazah Klemen Tinal mulai di Jakarta, kemudian dibawa ke Jayapura dan selanjutnya dibawa ke Timika.
Isteri almarhum Klemen Tinal, Ny Stefra Sodora Dupuy Tinal bersama adik almarhum, Trifena Tinal dan Yansen Tinal menabur bunga ke dalam makam almarhum Klemen Tinal. (ANTARA/Evarianus Supar)
Mendiang Klemen Tinal ahir di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada 23 Agustus 1970, meninggalkan seorang isteri bernama Stefra Sodora Dupuy yang akrab disapa Yolanda Tinal bersama tiga orang anak yaitu Lidya Natalia Tinal, William Tinal dan Daud Salomom Tinal.
Karir politik Klemen Tinal berawal sejak memimpin organisasi Pemuda Pancasila di Mimika pada dekade 1990-an saat masih aktif sebagai karyawan PT Freeport Indonesia.
Bersama tokoh Mimika lainnya, Klemen Tinal ikut memperjuangkan pembentukan Kabupaten Mimika sebagai daerah otonom baru terlepas dari kabupaten induk Fakfak.
Pada November 2001, dalam usia yang relatif masih sangat muda yaitu 30 tahun, Klemen Tinal meraih suara mayoritas DPRD Mimika untuk terpilih sebagai Bupati Mimika definitif, mengalahkan Titus Oktovianus Potereyauw yang saat itu menjabat Caretaker Bupati Mimika.
Bersama pasangannya Abdul Muis, Klemen Tinal kembali terpilih untuk periode kedua sebagai Bupati Mimika hasil Pilkada 2008.
Pada 2012, Klemen Tinal secara resmi dipinang oleh Lukas Enembe untuk maju bertarung pada Pilkada Papua. Pasangan Enembe-Tinal meraih suara terbanyak dan kemudian dilantik menjadi Gubernur-Wagub Papua pada 2013.
Pasangan Enembe-Tinal kembali terpilih untuk periode kedua sebagai Gubernur-Wagub Papua periode 2018-2023.
Upacara pemakaman Klemen Tinal dipimpin oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng, dimulai sekitar pukul 14.00 WIT.
Diawali dengan pembacaan riwayat hidup mendiang Klemen Tinal dan penghormatan kepada jenazah, kemudian peti jenazah diturunkan ke liang lahat oleh prajurit TNI dan Polri diikuti dengan dentuman suara tembakan ke udara.
Jenazah Klemen Tinal dimakamkan tepat di samping makam kedua orang tuanya yaitu Pendeta Abdiel Tinal dan Ibu Elisabet Tinal.
Sebelumnya, jenazah Klemen Tinal dibawa ke Gereja GKII Elisabet Tinal di Kuala Kencana untuk didoakan oleh para Pendeta.
Adik Klemen Tinal, Trifena Tinal meminta semua keluarga dan masyarakat Mimika mengikhlaskan kepergian kakaknya menghadap Sang Pencipta.
"Tanggal 21 Mei 2021 pukul 04.00 WIB kakak saya Klemen Tinal sudah tiba di rumah Bapa di surga," ucap Trifena, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar.
Trifena menyampaikan apresiasi atas perhatian begitu besar dari pemerintah dalam mengurus jenazah Klemen Tinal mulai di Jakarta, kemudian dibawa ke Jayapura dan selanjutnya dibawa ke Timika.
Mendiang Klemen Tinal ahir di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada 23 Agustus 1970, meninggalkan seorang isteri bernama Stefra Sodora Dupuy yang akrab disapa Yolanda Tinal bersama tiga orang anak yaitu Lidya Natalia Tinal, William Tinal dan Daud Salomom Tinal.
Karir politik Klemen Tinal berawal sejak memimpin organisasi Pemuda Pancasila di Mimika pada dekade 1990-an saat masih aktif sebagai karyawan PT Freeport Indonesia.
Bersama tokoh Mimika lainnya, Klemen Tinal ikut memperjuangkan pembentukan Kabupaten Mimika sebagai daerah otonom baru terlepas dari kabupaten induk Fakfak.
Pada November 2001, dalam usia yang relatif masih sangat muda yaitu 30 tahun, Klemen Tinal meraih suara mayoritas DPRD Mimika untuk terpilih sebagai Bupati Mimika definitif, mengalahkan Titus Oktovianus Potereyauw yang saat itu menjabat Caretaker Bupati Mimika.
Bersama pasangannya Abdul Muis, Klemen Tinal kembali terpilih untuk periode kedua sebagai Bupati Mimika hasil Pilkada 2008.
Pada 2012, Klemen Tinal secara resmi dipinang oleh Lukas Enembe untuk maju bertarung pada Pilkada Papua. Pasangan Enembe-Tinal meraih suara terbanyak dan kemudian dilantik menjadi Gubernur-Wagub Papua pada 2013.
Pasangan Enembe-Tinal kembali terpilih untuk periode kedua sebagai Gubernur-Wagub Papua periode 2018-2023.