Timika (ANTARA) - Kalangan DPRD Mimika mendukung penuh pengembangan fasilitas RSUD setempat untuk menjadi rumah sakit rujukan saat penyelenggaraan PON XX Papua, 2-15 Oktober 2021.
Anggota Komisi C DPRD Mimika Leonardus Kocu di Timika, Selasa mengatakan tahun ini RSUD Mimika mendapatkan alokasi anggaran Rp120 miliar untuk menyiapkan fasilitas, sarana dan prasarana guna mendukung penyelenggaraan PON XX Papua.
"Dinas Kesehatan termasuk RSUD Mimika merupakan tim inti untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan PON XX Papua di Sub Klaster Mimika sehingga membutuhkan dukungan anggaran yang memadai," kata Kocu.
Dalam waktu dekat, Komisi C DPRD Mimika mengagendakan untuk meninjau RSUD Mimika guna melihat secara langsung berbagai fasilitas yang telah dibangun, termasuk juga kesiapan tim medis untuk memberikan pelayanan kepada para atlet, oficial yang akan dilakukan selama penyelenggaraan PON XX di Sub Klaster Mimika.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu mengatakan pihaknya siap mengemban tanggung jawab sebagai fasilitas kesehatan rujukan saat penyelenggaraan PON XX Papua di Sub Klaster Mimika.
Antonius mengatakan saat ini RSUD Mimika tengah mempersiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien saat penyelenggaraan PON XX.
"Tentu akan ada pelatihan-pelatihan tambahan yang akan kami koordinasikan dengan Sub PB PON Mimika," katanya.
Dana kurang
Koordinator Bidang Kesehatan Sub PB PON Klaster Mimika Reynold Ubra menyebut alokasi anggaran yang digelontorkan PB PON Papua untuk bidang kesehatan pada Sub PB PON Klaster Mimika hanya Rp7,7 miliar dari usulan sebesar Rp34 miliar.
Dana sebesar itu, katanya, hanya cukup untuk membayar honor 360-an tenaga medis dan voluntir yang akan bertugas selama penyelenggaraan PON XX Papua di Mimika.
"Kami sudah menyiapkan sejumlah rumah sakit sebagai rujukan untuk mendukung penyelenggaraan PON XX Papua di Sub Klaster Mimika yaitu RSUD, RS Kasih Herlina, RSMM dan Klinik Kuala Kencana. Sampai saat ini belum ada alokasi dana apapun dari PB PON untuk kesiapan peralatan medis maupun pengeluaran lainnya untuk sejumlah rumah sakit tersebut," kata Reynold yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Mimika itu.
Ia mengatakan pengusulan dana bidang kesehatan untuk penyelenggaraan PON Papua mendasarkan padaketetapan Olympic Council of Asia (Dewan Olimpiade Asia) yakni pengusulan alokasi dana berdasarkan risiko jenis olahraga yang dipertandingkan.
Khusus di Mimika, terdapat 9 cabang olahraga (cabor) dengan 12 nomor yang akan dipertandingan saat PON XX Papua nanti.
"Dari jumlah itu, terdapat 10 cabang olahraga yang paling berisiko sehingga kami usulkan sesuai kondisi itu. Seperti olahraga terjun payung paling berisiko. Kalau terjadi apa-apa kita tidak bisa tangani maksimal karena PB PON tidak siapkan perlengkapan penanganan sebagaimana yang kami usulkan," jelasnya.
Anggota Komisi C DPRD Mimika Leonardus Kocu di Timika, Selasa mengatakan tahun ini RSUD Mimika mendapatkan alokasi anggaran Rp120 miliar untuk menyiapkan fasilitas, sarana dan prasarana guna mendukung penyelenggaraan PON XX Papua.
"Dinas Kesehatan termasuk RSUD Mimika merupakan tim inti untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan PON XX Papua di Sub Klaster Mimika sehingga membutuhkan dukungan anggaran yang memadai," kata Kocu.
Dalam waktu dekat, Komisi C DPRD Mimika mengagendakan untuk meninjau RSUD Mimika guna melihat secara langsung berbagai fasilitas yang telah dibangun, termasuk juga kesiapan tim medis untuk memberikan pelayanan kepada para atlet, oficial yang akan dilakukan selama penyelenggaraan PON XX di Sub Klaster Mimika.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu mengatakan pihaknya siap mengemban tanggung jawab sebagai fasilitas kesehatan rujukan saat penyelenggaraan PON XX Papua di Sub Klaster Mimika.
Antonius mengatakan saat ini RSUD Mimika tengah mempersiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pasien saat penyelenggaraan PON XX.
"Tentu akan ada pelatihan-pelatihan tambahan yang akan kami koordinasikan dengan Sub PB PON Mimika," katanya.
Dana kurang
Koordinator Bidang Kesehatan Sub PB PON Klaster Mimika Reynold Ubra menyebut alokasi anggaran yang digelontorkan PB PON Papua untuk bidang kesehatan pada Sub PB PON Klaster Mimika hanya Rp7,7 miliar dari usulan sebesar Rp34 miliar.
Dana sebesar itu, katanya, hanya cukup untuk membayar honor 360-an tenaga medis dan voluntir yang akan bertugas selama penyelenggaraan PON XX Papua di Mimika.
"Kami sudah menyiapkan sejumlah rumah sakit sebagai rujukan untuk mendukung penyelenggaraan PON XX Papua di Sub Klaster Mimika yaitu RSUD, RS Kasih Herlina, RSMM dan Klinik Kuala Kencana. Sampai saat ini belum ada alokasi dana apapun dari PB PON untuk kesiapan peralatan medis maupun pengeluaran lainnya untuk sejumlah rumah sakit tersebut," kata Reynold yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Mimika itu.
Ia mengatakan pengusulan dana bidang kesehatan untuk penyelenggaraan PON Papua mendasarkan padaketetapan Olympic Council of Asia (Dewan Olimpiade Asia) yakni pengusulan alokasi dana berdasarkan risiko jenis olahraga yang dipertandingkan.
Khusus di Mimika, terdapat 9 cabang olahraga (cabor) dengan 12 nomor yang akan dipertandingan saat PON XX Papua nanti.
"Dari jumlah itu, terdapat 10 cabang olahraga yang paling berisiko sehingga kami usulkan sesuai kondisi itu. Seperti olahraga terjun payung paling berisiko. Kalau terjadi apa-apa kita tidak bisa tangani maksimal karena PB PON tidak siapkan perlengkapan penanganan sebagaimana yang kami usulkan," jelasnya.