Wamena (ANTARA) - Aktivitas jual beli di Pasar Jibama, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua masih terhenti pasca penembakan warga sipil oleh salah satu oknum anggota Kopassus pada 4 Juni lalu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Jayawijaya Lukas Kossay di Wamena, Jumat, mengaku sudah mengimbau masyarakat kembali berjualan sebab persoalan itu telah ditangani secara hukum.

"Masalah itu sudah masuk kriminal jadi silahkan proses hukum, silahkan lanjut. Tetapi kalau menyangkut jual beli masyarakat di pasar, itu sama sekali tidak ada kaitan, hanya karena tempat mereka terjadi persoalan, itu saja," katanya.

Masyarakat juga belum berani beraktivitas sebab secara budaya, pihak keluarga korban harus melakukan ritual bakar darah korban penembakan baru mereka bisa berjualan.

"Belum dilakukan proses bakar darah karena itu kembali ke keluarga. Kemarin mereka turun dari kampung itu sudah dibicarakan, muda-mudahan hari ini, (Jumat, 11/6) Jam 4:00 WIT mereka lakukan pembakaran," katanya.

Jika proses bakar darah sudah dilakukan hari ini maka pada Sabtu, aktivitas sudah kembali berjalan di sana.

"Kalau sudah, berarti besok masyarakat sudah beraktivitas dan hari Senin sudah normal," katanya.

Disnakerindag terus membangun koordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) terkait jaminan keamanan di sana.

"Komitmen kita dengan satpol, lintas koordinasi jalan, pengawasan jalan, terus kita hadir dengan masyarakat, memberikan informasi bahwa masalah itu sudah ditangani pihak keamanan," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024