Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya di Provinsi Papua mengatur pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah dalam upaya mencegah peningkatan kasus penularan COVID-19.
"Sebenarnya jika berdasarkan zona hijau kami bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, namun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami tetap mengikuti instruksi dari pemerintah pusat," kata Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda kepada ANTARA di Jayapura, Minggu.
"Dalam pelaksanaannya, belajar tatap muka dilaksanakan secara bertahap dan kami bagi dalam dua tahapan, pertama misalnya jika siswa tercatat 30 orang maka akan dibagi 15 orang belajar pagi hari dan sisanya siang atau sore hari," ia menambahkan.
Jika pengaturan itu tidak memungkinkan untuk dijalankan, ia mengatakan, maka sekolah bisa mengatur pembagian peserta kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing.
"Jadi misal hari ini lima orang, besok lima orang, lusa lima orang dan seterusnya, hal ini diharapkan dapat menghindarkan anak-anak dari COVID-19," katanya.
Dia menekankan bahwa protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona harus dijalankan selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Sebenarnya jika berdasarkan zona hijau kami bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, namun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kami tetap mengikuti instruksi dari pemerintah pusat," kata Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda kepada ANTARA di Jayapura, Minggu.
"Dalam pelaksanaannya, belajar tatap muka dilaksanakan secara bertahap dan kami bagi dalam dua tahapan, pertama misalnya jika siswa tercatat 30 orang maka akan dibagi 15 orang belajar pagi hari dan sisanya siang atau sore hari," ia menambahkan.
Jika pengaturan itu tidak memungkinkan untuk dijalankan, ia mengatakan, maka sekolah bisa mengatur pembagian peserta kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan masing-masing.
"Jadi misal hari ini lima orang, besok lima orang, lusa lima orang dan seterusnya, hal ini diharapkan dapat menghindarkan anak-anak dari COVID-19," katanya.
Dia menekankan bahwa protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona harus dijalankan selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah.