Jayapura (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Papua telah menyerahkan bantuan dari PMI dan Palang Merah Internasional (ICRC) kepada korban konflik sosial di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.
"Bantuan dari lembaga kemanusiaan itu memang sudah diserahkan ke masyarakat melalui Pemda Puncak Jaya dan PMI setempat akan membantu menyalurkannya ke warga yang terdampak," kata Ketua PMI Papua Zakeus Degei di Jayapura, Jumat.
Dia mengatakan bantuan yang diberikan itu berupa selimut 500, tikar 500, pakaian dewasa /anak 500, bendera PMI 50, terpal PMI 100, hiegyene kit 100 paket, 100 ember besar.
Di Kabupaten Puncak Jaya tercatat 25 relawan dan pengurus PMI.
"Mereka itulah yang selama ini membantu warga yang menjadi korban pertikaian antarpendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Puncak Jaya," kata Zakeus Degei yang mengaku kembali dari Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya sejak Rabu (6/3).
Dia mengakui relawan PMI menjadi ujung tombak dalam membantu TNI-Polri dalam melaksanakan tugas karena mereka yang masuk ke kawasan konflik.
"Selama menggunakan seragam atau atribut PMI maka relawan akan diterima oleh kedua kelompok yang bertikai," kata dia.
Pertikaian antarpendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya terkait dengan Pilkada 2024 terjadi sejak awal Februari lalu. Konflik itu menyebabkan korban jiwa dan harta benda.
Pilkada Kabupaten Puncak Jaya diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Yuni Wonda-Mus Kogoya dan Miren Kogoya-Wendi yang dalam perkara di Mahkamah Konstitusi diputuskan untuk dilakukan rekapitulasi penghitungan suara ulang di 22 distrik, tanpa mengikutsertakan empat distrik yang tidak dilakukan rekapitulasi perhitungan suara ulang, yaitu Distrik Mulia, Lumo, Tingginambut, dan Gurage. Penghitungan ulang akan dilaksanakan KPU RI di Jakarta.