Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik), Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua menyebutkan bahwa pembelajaran sekolah secara tatap muka telah siap dilaksanakan di wilayah itu di tengah pandemi COVID-19 saat ini.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Senin, mengatakan kesiapan pembelajaran secara tatap muka tersebut dilihat dari empat hal, yakni pertama terkait kurikulum.
"Kini kami telah membuat pedoman untuk SMA dan SMK melaksanakan pembelajaran tatap muka, namun ada juga SMA dan SMK yang mendesain sendiri di mana hal tersebut tidak masalah," katanya.
Menurut dia untuk TK, SD dan SMP pedomannya telah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan sehingga tinggal disesuaikan saja kurikulum pembelajarannya.
"Lalu kedua adalah kesiapan sekolah tersebut yang terdiri atas bagaimana penataan ruangannya, ketersediaan air untuk mencuci tangan, ketersediaan masker dan lain sebagainya," katanya.
Dia menjelaskan hal ketiga adalah lingkungan di mana aspek ini sangat penting dalam memberikan dukungan pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut.
"Lingkungan ini misalnya dukungan puskesmas atau rumah sakit dalam memback up hand sanitizier dan lain sebagainya," katanya.
Dia menambahkan terakhir atau keempat, adalah dukungan orang tua siswa dan ini juga sangat penting karena guru melakukan pengawasan hanya sebatas di sekolah, sisanya merupakan peran orang tua dalam memberikan bagaimana menghindari penyebaran COVID-19.
"Dari kesemuanya, rata-rata setiap kabupaten dan kota sudah dapat menunjukkan kesiapannya, sehingga jika ada kekurangan maka dapat terlihat serta segera diatasi," demikian Christian Sohilait.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Senin, mengatakan kesiapan pembelajaran secara tatap muka tersebut dilihat dari empat hal, yakni pertama terkait kurikulum.
"Kini kami telah membuat pedoman untuk SMA dan SMK melaksanakan pembelajaran tatap muka, namun ada juga SMA dan SMK yang mendesain sendiri di mana hal tersebut tidak masalah," katanya.
Menurut dia untuk TK, SD dan SMP pedomannya telah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan sehingga tinggal disesuaikan saja kurikulum pembelajarannya.
"Lalu kedua adalah kesiapan sekolah tersebut yang terdiri atas bagaimana penataan ruangannya, ketersediaan air untuk mencuci tangan, ketersediaan masker dan lain sebagainya," katanya.
Dia menjelaskan hal ketiga adalah lingkungan di mana aspek ini sangat penting dalam memberikan dukungan pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut.
"Lingkungan ini misalnya dukungan puskesmas atau rumah sakit dalam memback up hand sanitizier dan lain sebagainya," katanya.
Dia menambahkan terakhir atau keempat, adalah dukungan orang tua siswa dan ini juga sangat penting karena guru melakukan pengawasan hanya sebatas di sekolah, sisanya merupakan peran orang tua dalam memberikan bagaimana menghindari penyebaran COVID-19.
"Dari kesemuanya, rata-rata setiap kabupaten dan kota sudah dapat menunjukkan kesiapannya, sehingga jika ada kekurangan maka dapat terlihat serta segera diatasi," demikian Christian Sohilait.