Wamena (ANTARA) - Dewan Adat Papua (DAP) Papua Wilayah adat Lapago mengajak warganya ikut memerangi wabah COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Ketua DAP Lapago Dominikus Sorabut saat di Wamena, Rabu, mengharapkan dengan kerja sama masyarakat maka penyebaran COVID-19 bisa ditekan.
"Rata-rata orang Papua tidak percaya penyakit ini tetapi nyatanya penyakit ini ada.Oleh sebab itu masyarakat adat Papua tentu harus mematuhi protok1ol kesehatan," katanya.
Ia mengharapkan kepatuhan terhadap pencegahan COVID-19 sehingga virus itu tidak menjadi musibah yang mengancam warga adat.
"Di sekitar kita sudah banyak COVID-19, hanya belum terdeteksi jadi kita cegah bersama supaya jangan sampai ini menjadi musibah," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah mengambil langkah penutupan akses masuk keluar warga antar kabupaten dan provinsi jika jumlah pasien terus bertambah.
"Untuk masyarakat, mari kita kurangi acara-acara yang mengundang kerumunan karena kesehatan jauh lebih penting. Ketika kesehatan bagus perencanaan masa depan juga baik. Tapi kalau sakit, tentu terganggu mulai dari korban waktu, tenaga hingga biaya," katanya.
Ketua DAP Lapago Dominikus Sorabut saat di Wamena, Rabu, mengharapkan dengan kerja sama masyarakat maka penyebaran COVID-19 bisa ditekan.
"Rata-rata orang Papua tidak percaya penyakit ini tetapi nyatanya penyakit ini ada.Oleh sebab itu masyarakat adat Papua tentu harus mematuhi protok1ol kesehatan," katanya.
Ia mengharapkan kepatuhan terhadap pencegahan COVID-19 sehingga virus itu tidak menjadi musibah yang mengancam warga adat.
"Di sekitar kita sudah banyak COVID-19, hanya belum terdeteksi jadi kita cegah bersama supaya jangan sampai ini menjadi musibah," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah mengambil langkah penutupan akses masuk keluar warga antar kabupaten dan provinsi jika jumlah pasien terus bertambah.
"Untuk masyarakat, mari kita kurangi acara-acara yang mengundang kerumunan karena kesehatan jauh lebih penting. Ketika kesehatan bagus perencanaan masa depan juga baik. Tapi kalau sakit, tentu terganggu mulai dari korban waktu, tenaga hingga biaya," katanya.