Timika (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua akan mengirim 48 sampel usap hidung dan tenggorokan pasien COVID-19 untuk diperiksa pada laboratorium milik Lembaga Eijkman di RSPI Sulianti Soroso, Jakarta guna memastikan apakah mereka terinfeksi virus varian baru Delta.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu di Timika, Kamis, mengatakan pengiriman sampel usap itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan lantaran hingga kini belum ada fasilitas pemeriksaan virus varian Delta itu di Mimika.
"Kami sedang persiapkan spesimennya. Mudah-mudahan satu dua hari ke depan sudah bisa kami kirim. Sampai sekarang hanya Lembaga Eijkman yang punya alat untuk mendeteksi virus varian Delta," kata Antonius.
Sejauh ini jajaran kesehatan di Mimika belum bisa memastikan dan menentukan apakah para pasien aktif COVID-19 sudah tertular virus varian Delta atau bukan.
Pemeriksaan sampel usap pasien COVID-19 pada laboratorium milik Lembaga Eijkman di RSPI Sulianti Soroso, Jakarta diperkirakan memakan waktu tiga hingga lima hari setelah sampel tersebut diterima.
Antonius mengatakan dalam dua pekan terakhir terjadi lonjakan pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Mimika dengan gejala berat.
Bahkan saat ini terdapat tiga pasien COVID-19 yang dalam proses perawatan di RSUD Mimika dalam kondisi kritis.
"Sore ini ada lima pasien yang baru masuk dengan keluhan mengalami sesak nafas. Selama dua pekan ini sudah ada 27 pasien yang masuk RSUD Mimika, lonjakan pasien yang masuk dirawat di RSUD Mimika meningkat dibanding sebelumnya," kata Antonius.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu di Timika, Kamis, mengatakan pengiriman sampel usap itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan lantaran hingga kini belum ada fasilitas pemeriksaan virus varian Delta itu di Mimika.
"Kami sedang persiapkan spesimennya. Mudah-mudahan satu dua hari ke depan sudah bisa kami kirim. Sampai sekarang hanya Lembaga Eijkman yang punya alat untuk mendeteksi virus varian Delta," kata Antonius.
Sejauh ini jajaran kesehatan di Mimika belum bisa memastikan dan menentukan apakah para pasien aktif COVID-19 sudah tertular virus varian Delta atau bukan.
Pemeriksaan sampel usap pasien COVID-19 pada laboratorium milik Lembaga Eijkman di RSPI Sulianti Soroso, Jakarta diperkirakan memakan waktu tiga hingga lima hari setelah sampel tersebut diterima.
Antonius mengatakan dalam dua pekan terakhir terjadi lonjakan pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Mimika dengan gejala berat.
Bahkan saat ini terdapat tiga pasien COVID-19 yang dalam proses perawatan di RSUD Mimika dalam kondisi kritis.
"Sore ini ada lima pasien yang baru masuk dengan keluhan mengalami sesak nafas. Selama dua pekan ini sudah ada 27 pasien yang masuk RSUD Mimika, lonjakan pasien yang masuk dirawat di RSUD Mimika meningkat dibanding sebelumnya," kata Antonius.