Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan keputusan pemerintah untuk menangani COVID-19 hingga saat ini masih terintegrasi.
"Kami sebagai pelaksananya tidak ada masalah, semua kami putuskan secara terintegrasi, semua kami putuskan secara terintegrasi," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 11 Juli 2021, total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 2.527.203 kasus dengan penambahan dalam 24 jam tercatat sebanyak 36.197 orang sehingga kasus aktif tercatat sebanyak 376.015 orang.
"Bahwa kita punya masalah, saya berkali-kali sampaikan yes kita punya banyak masalah, dan ini masalah kita perbaiki dengan tertib karena tim bekerja sangat kompak," ungkap Luhut.
Menurut Luhut, Presiden Jokowi telah memberikan perintah yang sangat jelas.
"Dan Presiden saya katakan, 'in charge' di semua ini," tambah Luhut.
Sebelumnya politikus Partai Gerindra Fadli Zon meminta agar Presiden Jokowi mengambil alih penanganan COVID-19, karena prediksi pemerintah terkait COVID-19 sejak awal tahun lalu kerap kali salah.
Bila ingin serius, menurut Fadli, seharusnya Presiden Jokowi yang memimpin penanganan COVID-19 secara langsung.
"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali," ungkap Luhut.
Terkait vaksin COVID-19, Luhut juga menjelaskan Indonesia kembali mendapat sumbangan vaksin dari negara-negara sahabat.
"Karena ada sumbangan-sumbangan dari berbagai negara jadi 45 juta lebih hanya bulan ini, kami sepakat ada peningkatan vaksinasi dilakukan oleh TNI, Polri dan dinas kesehatan, langsung ke daerah-daerah marjinal, pinggiran-pinggiran kota, saya rasa bisa berjalan minggu ini," tambah Luhut.
Strategi pemerintah lain untuk mengendalikan COVID-19 menurut Luhut adalah dengan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Saya pikir dengan pelaksanaan vaksinasi, kemudian PPKM jalan secara bersamaan, obat dan oksigen, kemudian tempat tidur, saya melihat dalam 4-5 hari ke depan kita situasinya akan membaik," ungkap Luhut.
Masih berdasarkan data Satgas COVID-19, pasien sembuh dari COVID-19 bertambah sebanyak 32.615 orang sehingga akumulasi total yang telah sembuh adalah 2.084.724 orang.
Sedangkan mereka yang meninggal karena terpapar COVID-19 bertambah 1.007 orang sehingga total kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah 66.464 orang.
Sementara sudah ada 36.267.019 orang yang mendapat vaksinasi pertama dan 15.011.348 orang mendapat vaksinasi kedua. Jumlah tersebut masih jauh dari target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 181.554.465 orang.
"Kami sebagai pelaksananya tidak ada masalah, semua kami putuskan secara terintegrasi, semua kami putuskan secara terintegrasi," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per 11 Juli 2021, total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 2.527.203 kasus dengan penambahan dalam 24 jam tercatat sebanyak 36.197 orang sehingga kasus aktif tercatat sebanyak 376.015 orang.
"Bahwa kita punya masalah, saya berkali-kali sampaikan yes kita punya banyak masalah, dan ini masalah kita perbaiki dengan tertib karena tim bekerja sangat kompak," ungkap Luhut.
Menurut Luhut, Presiden Jokowi telah memberikan perintah yang sangat jelas.
"Dan Presiden saya katakan, 'in charge' di semua ini," tambah Luhut.
Sebelumnya politikus Partai Gerindra Fadli Zon meminta agar Presiden Jokowi mengambil alih penanganan COVID-19, karena prediksi pemerintah terkait COVID-19 sejak awal tahun lalu kerap kali salah.
Bila ingin serius, menurut Fadli, seharusnya Presiden Jokowi yang memimpin penanganan COVID-19 secara langsung.
"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali," ungkap Luhut.
Terkait vaksin COVID-19, Luhut juga menjelaskan Indonesia kembali mendapat sumbangan vaksin dari negara-negara sahabat.
"Karena ada sumbangan-sumbangan dari berbagai negara jadi 45 juta lebih hanya bulan ini, kami sepakat ada peningkatan vaksinasi dilakukan oleh TNI, Polri dan dinas kesehatan, langsung ke daerah-daerah marjinal, pinggiran-pinggiran kota, saya rasa bisa berjalan minggu ini," tambah Luhut.
Strategi pemerintah lain untuk mengendalikan COVID-19 menurut Luhut adalah dengan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Saya pikir dengan pelaksanaan vaksinasi, kemudian PPKM jalan secara bersamaan, obat dan oksigen, kemudian tempat tidur, saya melihat dalam 4-5 hari ke depan kita situasinya akan membaik," ungkap Luhut.
Masih berdasarkan data Satgas COVID-19, pasien sembuh dari COVID-19 bertambah sebanyak 32.615 orang sehingga akumulasi total yang telah sembuh adalah 2.084.724 orang.
Sedangkan mereka yang meninggal karena terpapar COVID-19 bertambah 1.007 orang sehingga total kematian akibat COVID-19 di Indonesia adalah 66.464 orang.
Sementara sudah ada 36.267.019 orang yang mendapat vaksinasi pertama dan 15.011.348 orang mendapat vaksinasi kedua. Jumlah tersebut masih jauh dari target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 181.554.465 orang.