Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meyakini pengerjaan beberapa arena pertandingan (venue) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang belum selesai seperti untuk cabang sepatu roda, panahan dan dayung, akan tuntas selambat-lambatnya pada akhir Juli 2021.
Menurut Basuki, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa, selain arena untuk tiga cabang olahraga tersebut, lima arena lainnya untuk PON XX Papua sudah selesai 100 persen yakni arena akuatik berstandar internasional, istora untuk beberapa cabang olahraga, lapangan kriket, lapangan hoki dalam dan luar ruang, serta jalur olahraga bermotor
"Beberapa venue yang sedang dalam pelaksanaan dan diharapkan selesai pada akhir Juli karena progresnya rata-rata sudah 95 persen yaitu arena sepatu roda, panahan, dan venue dayung di Teluk Youtefa. Ini sudah mencapai 95,85 persen dan akan selesai pada akhir Juli ini. Sehingga pasti sudah selesai semuanya yang ditugaskan kepada Kementerian PUPR untuk dapat dimanfaatkan pada PON Oktober 2021 nanti,” ujarnya.
Selain arena bertanding, Basuki mengatakan, Kementerian PUPR juga mengerjakan pembangunan untuk akomodasi atlet PON, dan penataan kawasan di sekitar arena. Untuk akomodasi, kata dia, pemerintah telah membangun 15 menara (tower) dengan kapasitas 2.500 tempat tidur bagi atlet dan ofisial. Presiden Jokowi, kata Basuki, menginstruksikan agar pembangunan fasilitas akomodasi dapat kembali dimanfaatkan setelah PON XX usai.
“Untuk itulah nanti rusun-rusun ini kami sudah bangun dengan mempertimbangkan pemanfaatan pasca-PON. Rusun ini kami bangun satu untuk kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah nanti. Sehingga itu nanti dikelola oleh Pemkab atau Pemkot,” tambahnya.
Kementerian PUPR, kata Basuki, juga membangun rusun di kawasan gereja dan universitas yang nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Pembangunan rusun juga dilakukan di kawasan markas Brigadir Mobile (Brimob), Koya Koso dan Sentani, Jayapura.
“Kemudian kita juga membangun rusun di kawasan markas BRIMOB di Koya Koso dan juga rumah susun di tanah Polda di Sentani. Ini harapannya semua nanti setelah PON bisa dimanfaatkan. Kemudian juga rumah susun untuk ASN, baik ASN di kabupaten sendiri seperti Kabupaten Merauke maupun ASN PUPR yang kami mempunyai balai-balai yaitu ASN di Jayapura dan ASN di Merauke,” kata dia.
Selain itu, Kementerian PUPR juga menata Kawasan Olahraga Kampung Harapan dan Doyo Baru. Selain untuk persiapan PON XX, penataan ini juga untuk mengembangkan wilayah-wilayah sekitar fasilitas dan prasarana PON.
“Kami melakukan penataan kawasan di Kawasan Olahraga Kampung Harapan. Ini juga sudah selesai. Tidak hanya melalui landscaping, tetapi juga pengendalian banjirnya. Seperti pengalaman hujan tahun 2019, ini terjadi banjir masuk pada kawasan venue dan ini sudah kita bangun drainasenya. Kemudian penataan kawasan olahraga di Doyo Baru. Ini juga untuk memperbaiki kawasan sekalian sehingga pelaksanaan PON ini mempunyai dampak pada pengembangan wilayah di Jayapura dan empat klaster lainnya,” kata Basuki.
Menurut Basuki, dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa, selain arena untuk tiga cabang olahraga tersebut, lima arena lainnya untuk PON XX Papua sudah selesai 100 persen yakni arena akuatik berstandar internasional, istora untuk beberapa cabang olahraga, lapangan kriket, lapangan hoki dalam dan luar ruang, serta jalur olahraga bermotor
"Beberapa venue yang sedang dalam pelaksanaan dan diharapkan selesai pada akhir Juli karena progresnya rata-rata sudah 95 persen yaitu arena sepatu roda, panahan, dan venue dayung di Teluk Youtefa. Ini sudah mencapai 95,85 persen dan akan selesai pada akhir Juli ini. Sehingga pasti sudah selesai semuanya yang ditugaskan kepada Kementerian PUPR untuk dapat dimanfaatkan pada PON Oktober 2021 nanti,” ujarnya.
Selain arena bertanding, Basuki mengatakan, Kementerian PUPR juga mengerjakan pembangunan untuk akomodasi atlet PON, dan penataan kawasan di sekitar arena. Untuk akomodasi, kata dia, pemerintah telah membangun 15 menara (tower) dengan kapasitas 2.500 tempat tidur bagi atlet dan ofisial. Presiden Jokowi, kata Basuki, menginstruksikan agar pembangunan fasilitas akomodasi dapat kembali dimanfaatkan setelah PON XX usai.
“Untuk itulah nanti rusun-rusun ini kami sudah bangun dengan mempertimbangkan pemanfaatan pasca-PON. Rusun ini kami bangun satu untuk kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah nanti. Sehingga itu nanti dikelola oleh Pemkab atau Pemkot,” tambahnya.
Kementerian PUPR, kata Basuki, juga membangun rusun di kawasan gereja dan universitas yang nantinya diharapkan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Pembangunan rusun juga dilakukan di kawasan markas Brigadir Mobile (Brimob), Koya Koso dan Sentani, Jayapura.
“Kemudian kita juga membangun rusun di kawasan markas BRIMOB di Koya Koso dan juga rumah susun di tanah Polda di Sentani. Ini harapannya semua nanti setelah PON bisa dimanfaatkan. Kemudian juga rumah susun untuk ASN, baik ASN di kabupaten sendiri seperti Kabupaten Merauke maupun ASN PUPR yang kami mempunyai balai-balai yaitu ASN di Jayapura dan ASN di Merauke,” kata dia.
Selain itu, Kementerian PUPR juga menata Kawasan Olahraga Kampung Harapan dan Doyo Baru. Selain untuk persiapan PON XX, penataan ini juga untuk mengembangkan wilayah-wilayah sekitar fasilitas dan prasarana PON.
“Kami melakukan penataan kawasan di Kawasan Olahraga Kampung Harapan. Ini juga sudah selesai. Tidak hanya melalui landscaping, tetapi juga pengendalian banjirnya. Seperti pengalaman hujan tahun 2019, ini terjadi banjir masuk pada kawasan venue dan ini sudah kita bangun drainasenya. Kemudian penataan kawasan olahraga di Doyo Baru. Ini juga untuk memperbaiki kawasan sekalian sehingga pelaksanaan PON ini mempunyai dampak pada pengembangan wilayah di Jayapura dan empat klaster lainnya,” kata Basuki.