Timika (ANTARA) - Manajemen PT Freeport Indonesia menargetkan 85 persen dari seluruh karyawan dan keluarga mereka yang bermukim di area perusahaan pertambangan di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua itu mendapatkan vaksinasi COVID-19 untuk terbentuknya 'herd immunity'.

Vice President PT Freeport Indonesia Bidang Hubungan Pemerintah Jonny Lingga di Timika, Jumat, mengatakan, karyawan dan keluarganya yang sudah menerima suntikan vaksinasi COVID-19 dosis pertama dan dosis kedua sudah mencapai sekitar 55 persen dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 60-75 persen pada bulan September.

"Kecepatan vaksinasi kami sekarang 1.000 sampai 1.200 suntikan per hari. Kami lagi mengejar vaksinasi sebanyak mungkin sampai mencapai target 85 persen dari total karyawan dan keluarganya yang berada di area kerja perusahaan," jelas Jonny.

Menurut dia, penularan COVID-19 di lingkungan karyawan PT Freeport dan berbagai perusahaan subkontraktornya baik yang berada di wilayah Tembagapura mapun di wilayah dataran rendah Kabupaten Mimika seperti di Kuala Kencana, Pelabuhan Portsite Amamapare kini sudah menurun drastis.

Hingga Kamis (19/8), kasus aktif COVID-19 di lingkungan kerja Freeport tersisa 42 kasus dengan 11 pasien masih dirawat di rumah sakit yaitu 5 orang di RS Tembagapura dan 6 orang di Klinik Kuala Kencana.

"Pasien yang dirawat di Klinik Kuala Kencana dengan gejala ringan sampai sedang. Kalau di RS Tembagapura ada dua pasien yang masih dirawat di ruang ICU. Yang lainnya dengan gejala ringan dan sedang," ujar Jonny.

Adapun kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di area Freeport hingga saat ini tercatat sebanyak 16 orang, 5 orang meninggal pada 2020, sedangkan 11 orang meninggal tahun ini dengan kasus meninggal terbanyak pada periode Juni hingga awal Agustus.

Guna meminimalisasi potensi penularan COVID-19 di kalangan karyawan maka PT Freeport masih terus memperketat penerapan protokol kesehatan terutama '5 M' dan mempercepat program vaksinasi.

"Sesuai hasil konsultasi kami dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika maka disarankan untuk tetap memperketat penerapan prokes, tidak boleh lengah sekalipun penularan kasus semakin menurun," jelasnya.

Terkait hal itu, Freeport masih akan membatasi pengoperasian bus untuk mengantar karyawan yang libur atau cuti kerja dari Tembagapura ke Timika atau sebaliknya.

"Tujuan pembatasan Shift Day Off (SDO) bus untuk menjaga kesehatan masyarakat yang berada di Kota Timika terutama karyawan dan keluarganya. Kami tetap mengatur pengoperasian bus untuk karyawan yang akan melaksanakan libur kerja sampai situasinya sudah benar-benar aman dan terkendali. Semoga ini bisa dipahami oleh seluruh karyawan," harap Jonny.

Para karyawan yang tidak bisa melakukan perjalanan libur kerja di Timika mendapatkan kompensasi tambahan atau insentif yang akan ditambahkan pada gaji yang akan mereka terima.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024