Timika (ANTARA) - Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Mimika, Papua kini menurun drastis sehingga tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) khusus COVID-19 saat ini tinggal 30 persen.

"Sekarang sudah menurun dibandingkan pada akhir Juni sampai pertengahan Agustus yang bisa mencapai 70 persen bahkan lebih," kata Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu kepada Antara di Timika, Kamis.

RSUD Mimika sendiri menyediakan 64 tempat tidur di ruang isolasi untuk penanganan pasien COVID-19.

Saat ini pasien yang dirawat tersisa 19 orang, dua orang diantaranya masih dipasangi ventilator.

"Kemarin ada tiga pasien yang dipasang ventilator, satu orang meninggal dunia," kata Antonius.

Menurut dia, pasien yang dirawat di ruang isolasi RSUD Mimika rata-rata memiliki gejala sedang dan berat hingga kritis. Sementara pasien dengan gejala ringan, bahkan tanpa gejala menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan dari Puskesmas terdekat.

Dengan semakin menurunnya jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Mimika itu, katanya, menunjukan bahwa penularan COVID-19 di kalangan masyarakat Mimika, terutama di Kota Timika dan sekitarnya kini cenderung menurun.

"Indikatornya ketika pasien banyak dirawat di rumah sakit berarti kasus di masyarakat juga banyak. Demikian pun sebaliknya," ujarnya.

Sebelumnya pada Senin (23/8), keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di RSUD Mimika masih di angka 43 persen, dengan jumlah pasien yang dirawat sebanyak 25 orang dan tiga orang terpasang ventilator.

Selama periode Juli hingga Agustus berjalan ini jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD MImika sebanyak 59 orang. Secara keseluruhan sejak Maret April 2020 hingga kini sudah 102 pasien COVID-19 meninggal di RSUD Mimika.

Menurunnya jumlah pasien COVId-19 dengan gejala sedang hingga berat dan kritis yang dirawat di RSUD Mimika juga berdampak pada berkurangnya pemakaian oksigen medis di rumah sakit milik Pemkab Mimika itu.

Sebelumnya RSUD Mimika membutuhkan oksigen medis sekitar 75 hingga 80 tabung per hari, kini kebutuhan oksigen medisnya berkurang antara 40-50 tabung per hari.

Antonius mengatakan saat ini untuk ruang isolasi elang (ruang isolasi pasien COVID-19), Instalasi Rawat Darurat (IRD) dan kamar operasi sudah menggunakan gas sentral. Sementara untuk ruang perawatan pasien lainnya akan diinstal dalam waktu dekat agar dapat menggunakan gas sentral.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024