Yogyakarta (ANTARA) - KONI DIY secara resmi meluncurkan seragam bernuansa biru yang nantinya akan dikenakan oleh seluruh kontingen DIY saat berlaga di PON Papua, 2-15 Oktober.

“Jumlah item seragam yang diluncurkan cukup banyak, ada 17 jenis. Mulai dari jaket, kaos, celana, batik, sepatu, tas, bahkan sampai kaos kaki dan masih banyak lainnya,” kata Ketua KONI DIY Djoko Pekik Irianto di sela peluncuran seragam di Yogyakarta, Rabu.

Ia berharap, peluncuran seragam bernuansa biru tersebut akan semakin menambah semangat bagi atlet dan pelatih supaya dapat berjuang secara maksimal di PON Papua.

Latar belakang pemilihan nuansa biru dipilih sebagai warna dominan seragam disebabkan biru merupakan warna langit bahkan lautan. “Jadi, kami berharap para atlet ini memiliki cita-cita setinggi langit dan sedalam lautan,” katanya.

Atlet, lanjut dia, harus memiliki semangat untuk meraih prestasi setinggi langit sehingga nantinya tidak hanya membawa nama baik DIY di ajang nasional tetapi juga di berbagai kejuaraan internasional.

Di dalam seragam kontingen, juga disematkan logo Keraton Yogyakarta dengan ukuran cukup besar. “Harapannya, bisa menambah motivasi atlet dan pelatih,” katanya.

Djoko berharap, warna seragam untuk kontingen DIY bisa ditetapkan sehingga tidak selalu berubah setiap kali pesta olahraga nasional diselenggarakan. Sebelumnya, seragam kontingen DIY bernuansa hijau.

“Harapannya, ada regulasi terkait warna yang bisa digunakan untuk seragam kontingen dari DIY sehingga ada ciri khas. Warna khas Yogyakarta adalah hijau pareanom,” katanya.

Sedangkan Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemberdayaan SDM Aris Riyanto mengatakan atribut merupakan hal penting dalam kelompok karena mencerminkan identitas, ciri khas, dan keunikan.

“Dengan mengenakan seragam yang memiliki ciri khas, akan meningkatkan kekompakan kontingen saat berlaga. Dukungan moral dan motivasi sangat penting sebagai pondasi meraih prestasi,” katanya.

DIY akan mengirimkan 130 atlet dari 24 cabang olahraga saat PON Papua.
 

Pewarta : Eka Arifa Rusqiyati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024