Manokwari (ANTARA) - Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa, mengatakan, dugaan sementara pelaku penyerang Pos Koramil Persiapan Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, adalah Kelompok Separatis Teroris (KST) yang berseberangan ideologi dengan NKRI.

"Sejauh ini komunikasi antara anggota TNI di Posramil Kisor dengan masyarakat lokal wilayah Aifat Selatan cukup baik, tidak ada potensi gangguan teritorial, sehingga kami menduga penyerangan Posramil ini dilakukan oleh KST," kata dia, dalam konferensi pers di markas Kodam XVIII/Kasuari, di Manokwari, Papua Barat, Kamis.

Ia menyatakan, telah memerintahkan komandan Korem 181/PVT Sorong selaku komandan Komando Pelaksana Operasi untuk mengejar dan mendapatkan anggota-anggota KST itu dalam keadaan apapun.
 
"Saya sudah perintahkan Komandan Kolaops, Korem 181/PVT untuk mengerahkan personel gabungan melakukan pengejaran hingga menangkap kelompok itu," kata dia.

Ia mengatakan keterangan lima anggota selamat bahwa kelompok KST berjumlah lebih dari 30 orang telah menyerang Pos Koramil Persiapan Kisor di Distrik Airfat Selatan itu, sekira pukul 04.00 WIT Kamis.

"Lebih dari 30 orang dengan menggunakan senjata tajam (parang) menyerang pagi hari mengakibatkan empat anggota TNI AD gugur, dua lainnya luka bacok, sementara lima anggota lainnya dalam keadaan selamat," kata dia.

Ia menyebut empat orang anggota TNI AD yang gugur, di antaranya Sersan Dua Amrosius, Prajurit Kepala Dirham, Prajurit Satu Zul Ansari, dan Letnan Satu CHB Dirman, selaku komandan Pos Koramil Persiapan Kisor, sudah dievakuasi ke Markas Kodim 1809/Maybrat, yang dikomandani Letnan Kolonel Infantri Harry Ismail.

"Adapun dua personel lain terluka bacok yaitu Sersan Satu Juliano dan Prajurit Satu Ikbal, sudah dievakuasi untuk menjalani perawatan di RS Maybrat," kata Cantiasa.
 

Pewarta : Hans Arnold Kapisa
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024