Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua memprioritaskan peningkatan pembangunan jalan penghubung tiga distrik yaitu Distrik Koragi, Bpiri hingga Distrik Wollo pada tahun anggaran 2022.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua saat di Wamena, Minggu, mengatakan jalan itu menjadi prioritas karena dibutuhkan masyarakat.
"Jalan lingkar Koragi sampai di Wollo ini akan jadi prioritas kami," katanya.
Jalan penghubung tiga distrik itu diperkirakan mencapai 11 kilo meter lebih.
Bupati mengakui saat ini akses jalan tiga distrik ini kurang layak dilewati kendaraan. Apalagi saat musim penghujan karena jalan berlumpur.
"Dengan peningkatan jalan penghubung ini tentu akan memudahkan masyarakat dalam segala hal. Mulai dari ekonomi, pembangunan, mengakses layanan kesehatan dan sebagainya," katanya.
Sebelumnya warga Distrik Koragi sudah mendambakan akses jalan yang layak sebab mereka kesulitan untuk mengangkut barang-barang bangunan yang hendak digunakan untuk membangun distrik itu.
“Untuk membangun gereja, kami harus membuang material di pinggiran jalan dan itu diangkut secara manual karena akses jalan untuk sampai ke distrik cukup sulit," kata Dekim Karoba, warga Koragi.
Mereka menyampaikan terimakasih kepada pemerintah yang berencana membangun jalan layak di daerah mereka.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua saat di Wamena, Minggu, mengatakan jalan itu menjadi prioritas karena dibutuhkan masyarakat.
"Jalan lingkar Koragi sampai di Wollo ini akan jadi prioritas kami," katanya.
Jalan penghubung tiga distrik itu diperkirakan mencapai 11 kilo meter lebih.
Bupati mengakui saat ini akses jalan tiga distrik ini kurang layak dilewati kendaraan. Apalagi saat musim penghujan karena jalan berlumpur.
"Dengan peningkatan jalan penghubung ini tentu akan memudahkan masyarakat dalam segala hal. Mulai dari ekonomi, pembangunan, mengakses layanan kesehatan dan sebagainya," katanya.
Sebelumnya warga Distrik Koragi sudah mendambakan akses jalan yang layak sebab mereka kesulitan untuk mengangkut barang-barang bangunan yang hendak digunakan untuk membangun distrik itu.
“Untuk membangun gereja, kami harus membuang material di pinggiran jalan dan itu diangkut secara manual karena akses jalan untuk sampai ke distrik cukup sulit," kata Dekim Karoba, warga Koragi.
Mereka menyampaikan terimakasih kepada pemerintah yang berencana membangun jalan layak di daerah mereka.