Jayapura (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Tenggara menduduki peringkat pertama sekaligus membawa pulang emas Free Fire cabang olahraga ekshibisi esport Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada babak Grand Final, Minggu.
"Match kemarin itu poin kita tinggi banget, tetapi kita match selanjutnya enggak mengejar Booyah, kita mengincar (yang penting) stabil saja, biar enggak ke geser, jadinya award juga," kata Muh. Fikri Alief, punggawa Sulawesi Tenggara ditemui usai pertandingan di arena Hoki dan Kriket Doyo Baru, Jayapura.
Pada hari pertama, Sabtu, Sulawesi Tenggara telah memimpin klasemen dengan 88 poin dan 2x Booyah, disusul oleh Bengkulu yang berada di posisi kedua dengan total 65 poin.
Sementara dengan Maluku di posisi ketiga dengan 52 total poin dan Sulawesi Tengah dengan 44 total poin di posisi keempat.
Mengawali hari kedua Grand Final Free Fire, Riau berhasil mendapatkan Booyah di gim keenam map Bermuda. Riau dengan permaiann apik yang diusung menghasilkan total 12 poin eliminasi. Sementara, pemimpin klasemen tidak terlihat, bahkan dipulangkan begitu cepat.
Pada gim ketujuh map Kalahari, Riau kembali dengan performa yang apik, mendapatkan dua kali Booyah. Riau bahkan mengusir DKI Jakarta.
Selanjutnya, Bengkulu berhasil mengamankan map kedelapan, Purgatory. Kemenangan tersebut membuat Bengkulu secara perlahan tapi pasti merangkak naik peringkat mengungguli provinsi-provinsi lain.
Pada match kesembilan, giliran Papua Barat menguasai map Bermuda mendapatkan Booyah dengan sembilan total poin eliminasi. Papua Barat yang memanfaatkan momentum dengan sabar berhasil mengamankan 21 total poin.
Map Kalahari, yang menjadi match terakhir pada Grand Final Free Fire PON XX Papua, Bangka Belitung menjadi provinsi terakhir yang mengkantongi Booyah dengan 11 total poin eliminasi.
Meski tidak mendapatkan Booyah pada hari kedua, Sulawesi Tenggara tak pantang menyerah. Fikri mengaku tetap percaya diri menjadi kunci keberhasilan mereka.
"PD saja sih, enggak pentingin nama besar lawan. Pokoknya hajar saja, siapa saja," kata Fikri.
"Lawan terberat dari Bengkulu karena di situ ada pro player. Tapi kebetulan teman juga, akhirnya tahu juga skill dia," Fikri menambahkan.
Sementara Sulawesi Tenggara berhasil membawa pulang emas dengan total 145 poin, Bengkulu meraih perak dengan 136 poin, dan perunggu berhasil diamankan Maluku dengan 112 poin.
Usai kemenangan di PON Papua, Sulawesi Tenggara bersiap menghadapi Piala Presiden Esport 2021. "Digenjot, latihan intensif," ujar Fikri.
"Match kemarin itu poin kita tinggi banget, tetapi kita match selanjutnya enggak mengejar Booyah, kita mengincar (yang penting) stabil saja, biar enggak ke geser, jadinya award juga," kata Muh. Fikri Alief, punggawa Sulawesi Tenggara ditemui usai pertandingan di arena Hoki dan Kriket Doyo Baru, Jayapura.
Pada hari pertama, Sabtu, Sulawesi Tenggara telah memimpin klasemen dengan 88 poin dan 2x Booyah, disusul oleh Bengkulu yang berada di posisi kedua dengan total 65 poin.
Sementara dengan Maluku di posisi ketiga dengan 52 total poin dan Sulawesi Tengah dengan 44 total poin di posisi keempat.
Mengawali hari kedua Grand Final Free Fire, Riau berhasil mendapatkan Booyah di gim keenam map Bermuda. Riau dengan permaiann apik yang diusung menghasilkan total 12 poin eliminasi. Sementara, pemimpin klasemen tidak terlihat, bahkan dipulangkan begitu cepat.
Pada gim ketujuh map Kalahari, Riau kembali dengan performa yang apik, mendapatkan dua kali Booyah. Riau bahkan mengusir DKI Jakarta.
Selanjutnya, Bengkulu berhasil mengamankan map kedelapan, Purgatory. Kemenangan tersebut membuat Bengkulu secara perlahan tapi pasti merangkak naik peringkat mengungguli provinsi-provinsi lain.
Pada match kesembilan, giliran Papua Barat menguasai map Bermuda mendapatkan Booyah dengan sembilan total poin eliminasi. Papua Barat yang memanfaatkan momentum dengan sabar berhasil mengamankan 21 total poin.
Map Kalahari, yang menjadi match terakhir pada Grand Final Free Fire PON XX Papua, Bangka Belitung menjadi provinsi terakhir yang mengkantongi Booyah dengan 11 total poin eliminasi.
Meski tidak mendapatkan Booyah pada hari kedua, Sulawesi Tenggara tak pantang menyerah. Fikri mengaku tetap percaya diri menjadi kunci keberhasilan mereka.
"PD saja sih, enggak pentingin nama besar lawan. Pokoknya hajar saja, siapa saja," kata Fikri.
"Lawan terberat dari Bengkulu karena di situ ada pro player. Tapi kebetulan teman juga, akhirnya tahu juga skill dia," Fikri menambahkan.
Sementara Sulawesi Tenggara berhasil membawa pulang emas dengan total 145 poin, Bengkulu meraih perak dengan 136 poin, dan perunggu berhasil diamankan Maluku dengan 112 poin.
Usai kemenangan di PON Papua, Sulawesi Tenggara bersiap menghadapi Piala Presiden Esport 2021. "Digenjot, latihan intensif," ujar Fikri.