Jayapura (ANTARA) - Berkaca pada hasil pertandingan hari kedua sepatu roda Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Persatuan Sepatu Roda Indonesia (Perserosi) menilai kemampuan atlet di tiap daerah sudah mulai merata.

"Sepatu roda terlihat sebagai cabang yang cukup diminati di setiap daerah karena pembagian medali pun bisa ke sejumlah daerah. Tak hanya dikuasai satu daerah," ujar Ketua Umum PB. Porserosi Velix Wanggai di Klemen Tinal Roller Sport Arena, Kota Jayapura, Selasa.

Pada hari kedua penyelenggaraan khususnya di nomor Individual Time Trial (ITT) 500 Putra, terjadi kejutan. Atlet Kalimantan Timur, Anjang Pius Saruman, tampil gemilang setelah tampil tercepat dengan catatan waktu 41,790 detik mengalahkan atlet asal DKI Jakarta dan Papua.

Padahal pada hari pertama, medali emas selalu dikantongi kontingen Papua dan DKI Jakarta, sementara Kaltim hanya berstatus non unggulan atau kalah pamor ketimbang Jawa Barat dan Jawa Timur.

Tak hanya itu, perbedaan waktu yang tipis antara peraih medali emas, perak, serta perunggu di nomor-nomor lain baik putra maupun putri menjadi indikator penilaian Perserosi.

"Kita harapkan pembinaan bisa semakin ditingkatkan ke depannya," kata dia.

Sementara itu, pertandingan penutup hari kedua yang melombakan nomor Sprint 1.000 meter putra dan putri berhasil diamankan DKI Jakarta.

Tim Ibu Kota berhak mendapat dua medali emas melalui sumbangan Naura Rahmadija Hartanti di nomor sprint 1.000 meter putri dan Hakim Baihaki sprint 1.000 meter putra.

Naura berhasil mencatatkan waktu tercepat 1 menit 44,358 detik, disusul Yemima Lovelya yang juga atlet Jakarta (1 menit 43,151 detik), dan perunggu oleh Delfa Amalya Putri asal Jatim (1 menit 43,748 detik).

Adapun Hakim Baihaki menjadi yang tercepat lewat torehan waktu 1 menit 44,358 detik, diikuti Yossy Aditya Nugraha asal Jatim (1 menit 44,378 detik), dan Radika Rais Ananda asal Jabar (1 menit 44,392 detik).
 

Pewarta : Asep Firmansyah
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024