Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengklaim volume penjualan listrik di daerah Papua dan Papua Barat meningkat sebesar 5,44 persen menjadi 1.320,77 GWH pada tahun 2021 hingga kuartal III (year on year).

General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Abdul Farid kepada Antara di Jayapura, Kamis, mengatakan volume penjualan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya adalah tercatat sebesar 1.252,68 GWH.

"Selain itu, sepanjang Januari hingga September 2021, jumlah pelanggan di wilayah Papua dan Papua Barat meningkat sebanyak 28.969 pelanggan menjadi 739.669 pelanggan," katanya.

Sebelumnya, konsumsi listrik nasional terus meningkat berimbas positif ke kinerja keuangan PT PLN (Persero). Hingga September 2021, perseroan mencetak pendapatan Rp204,65 triliun atau naik 4,7 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp195,47 triliun.

Pencapaian ini tak lepas atas keberhasilan PLN mendorong konsumsi listrik nasional dengan berbagai program unggulan. Sepanjang Januari-September 2021, jumlah pelanggan PLN meningkat sebanyak 2,6 juta pelanggan menjadi 81,6 juta pelanggan.

Sementara volume penjualan listrik juga naik 4,4 persen menjadi 189,7 tWh hingga kuartal III 2021 (year on year).

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan pencapaian ini tak lepas dari strategi "creating demand" yang ditempuh melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi.

Strategi intensifikasi dilakukan PLN melalui berbagai bundling dan promo untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, misalnya promo Super Dahsyat pada yang digulirkan memperingati Hari Listrik Nasional ke-76.

"Rangkaian program promo tambah daya yang kami lakukan sepanjang tahun ini ternyata disambut antusias oleh pelanggan. Penambahan daya ini membuat pelanggan lebih produktif dan penggunaan listrik meningkat," katanya.

Strategi intensifikasi juga dilakukan melalui penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau "electrifying lifestyle", seperti mendorong ekosistem dan penggunaan satu juta kompor induksi serta kendaraan listrik berbasis baterai.

Di samping itu, strategi ekstensifikasi ditempuh PLN melalui program "win back" yaitu mengakuisisi "captive power" atau mengganti kelistrikan perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan pembangkit sendiri dengan suplai listrik dari PLN agar perusahaan dapat berfokus pada bisnis intinya.

Cara lainnya adalah dengan melihat ceruk pasar yang masih potensial dengan program "electrifying agriculture" dan "electrifying marine" untuk sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan.

"Program-program ini terbukti mampu membantu para petani, peternak, nelayan hingga pelaku industri menjadi lebih produktif dan efisien sehingga kesejahteraan mereka bisa meningkat," ujarnya.

Dia menambahkan, sejumlah strategi yang dilakukan PLN merupakan bentuk dukungan perseroan dalam menggerakkan perekonomian dengan menghadirkan listrik untuk kegiatan-kegiatan produktif.

Bob juga meyakini dengan sejumlah strategi tersebut, kinerja perseroan bakal semakin membaik hingga akhir tahun.

"Bagi kami yang terpenting, hadirnya listrik bisa membantu memudahkan seluruh aktivitas masyarakat, meningkatkan kesejahteraan serta membantu menggerakkan perekonomian nasional," tambahnya.
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2025