Jayapura (ANTARA) - Manajemen Bank Papua pada tahun 2021 menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp110 miliar untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku usaha mikro kecil menengah menghadapi Peparnas di daerah ini.
Kepala Divisi Bisnis UMK dan Konsumer Bank Papua Abraham Krey dalam keterangan pers di media center Kominfo Jayapura, Kamis, mengatakan, KUR salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.
"Pembiayaan yang disalurkan KUR bersumber dari dana perbankan atau lembaga keuangan yang merupakan Penyalur KUR,"ujarnya.
Diakuinya, dana yang disediakan berupa dana keperluan modal kerja bagi pengembangan usaha.
"Serta untuk investasi yang disalurkan kepada pelaku UMKM individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang memiliki usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau feasible namun belum bankable,"ujarnya.
Ia berharap, pelaku UMKM di Papua dapat memanfaatkan program KUR pemerintah sehingga bisa mendorong bisnis produksi UMKM untuk bisa naik kelas.
"Program KUR pemerintah disalurkan perbankan atau lembaga keuangan tetap mengacu kepada peraturan dan syarat ketentuan pemerintah,"ujarnya.
"Ada banyak pelaku UMKM yang mendapat KUR bisa meningkatkan usahanya," ungkap Bram Krey.
Diakuinya, di ajang PON XX dan Peparnas Papua para pelaku UMKM sangat potensial menjual berbagai produk usahanya seperti kuliner, tas noken Papua, kopi maupun hiasan khas Papua sebagai suvenir.
Kepala Divisi Bisnis UMK dan Konsumer Bank Papua Abraham Krey dalam keterangan pers di media center Kominfo Jayapura, Kamis, mengatakan, KUR salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.
"Pembiayaan yang disalurkan KUR bersumber dari dana perbankan atau lembaga keuangan yang merupakan Penyalur KUR,"ujarnya.
Diakuinya, dana yang disediakan berupa dana keperluan modal kerja bagi pengembangan usaha.
"Serta untuk investasi yang disalurkan kepada pelaku UMKM individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang memiliki usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau feasible namun belum bankable,"ujarnya.
Ia berharap, pelaku UMKM di Papua dapat memanfaatkan program KUR pemerintah sehingga bisa mendorong bisnis produksi UMKM untuk bisa naik kelas.
"Program KUR pemerintah disalurkan perbankan atau lembaga keuangan tetap mengacu kepada peraturan dan syarat ketentuan pemerintah,"ujarnya.
"Ada banyak pelaku UMKM yang mendapat KUR bisa meningkatkan usahanya," ungkap Bram Krey.
Diakuinya, di ajang PON XX dan Peparnas Papua para pelaku UMKM sangat potensial menjual berbagai produk usahanya seperti kuliner, tas noken Papua, kopi maupun hiasan khas Papua sebagai suvenir.