Timika (ANTARA) - Harga isi ulang tabung gas elpiji di Kota Timika, Papua mengalami kenaikan signifikan dalam satu pekan terakhir diduga dipicu naiknya harga ongkos angkut atau biaya ekspedisi kapal pengangkut konteaner dari Makassar ke Timika.

Pimpinan PT Mitra Indimatam Nusantara H Andi Tajirimin di Timika, Kamis, menyebutkan kenaikan harga ongkos angkut kontainer gas elpiji pihak penyedia angkutan diberlakukan sejak 8 Oktober lalu dari sebelumnya Rp8,5 juta per kontainer menjadi Rp24 juta hingga hampir Rp30 juta.

Adapun kenaikan harga isi ulang tabung gas elpiji di Timika baru diberlakukan satu pekan terakhir PT Mitra Indimatam Nusantara dan Pengusaha Musdalifa selaku agen resmi penyalur gas elpiji di wilayah itu.

"Harga angkut gas elpiji dari Makassar ke Timika sudah naik sejak 8 Oktober, namun kami baru menaikan harga dalam satu minggu terakhir setelah stok barang yang lama sudah habis dan kami menjual barang yang baru. Kenaikan harga isi ulang gas elpiji baru berlaku satu pekan sejak Jumat pekan lalu," jelas Andi Tajirimin.

PT Mitra Indimatam Nusantara yang memiliki gudang penyimpanan tabung gas elpiji di Nawaripi Timika menyediakan tiga tabung gas elpiji isi ulang yaitu berukuran 5,5 kg dijual Rp145.000, ukuran 12 kg dijual Rp275.000 dan ukuran 50 kg dijual Rp1,3 juta.

Sebelumnya, harga isi ulang gas elpiji untuk tabung ukuran 5,5 kg dijual Rp115.000, ukuran 12 kg dijual Rp230.000 dan ukuran 50 kg dijual Rp980.000.

"Sekarang biaya ongkos angkutnya dari Makassar ke Timika naik hampir 200 persen dari sebelumnya hanya Rp8,5 juta, sekarang naik hampir mencapai Rp30 juta per konteiner. Kenaikan biaya itu memang dari pihak transportir, dalam hal ini PT SPIL yang kami pakai untuk angkut tabung gas elpiji dari Makassar ke Timika, apalagi gas elpiji masuk kategori barang berbahaya," jelas Andi Tajirimin.

Menurut dia, harga isi ulang tabung gas elpiji yang diberlakukan itu sudah sesuai hasil rapat bersama antara pihak Disperindag Mimika dengan agen penyalur gas elpiji beberapa hari lalu. Sementara di tingkat outlet atau pengecer, diberikan toleransi kenaikan margin harga Rp5.000-Rp10.000 per tabung.

Ia mengatakan saat ini stok gas elpiji di Kota Timika sangat memadai, bahkan bisa untuk memenuhi kebutuhan hingga 2022.

Stok tabung gas elpiji di gudang PT Mitra Indimatam Nusantara kini tersedia sebanyak 4.000 hingga 5.000 tabung berbagai ukuran, sementara yang lainnya sedang dalam pembongkaran dari 17 konteiner di Pelabuhan Pomako.

Adapun permintaan gas elpiji di Kota Timika dan sekitarnya kini dilaporkan mengalami penurunan.

Sebelumnya, PT Mitra Indimatam Nusantara menjual 7.000 hingga 8.000 tabung gas elpiji isi ulang setiap bulan, namun saat ini penjualannya berkisar 4.000 sampai 5.000 tabung per bulan.

Andi Tajirimin mengeluhkan banyaknya beredar tabung gas elpiji tidak resmi dari agen PT Pertamina yang masuk ke Timika pengiriman dari Surabaya sehingga memicu menurunnya penjualan gas elpiji PT Mitra Indimatam Nusantara.

"Di Timika sekarang banyak tabung gas elpiji ilegal yang bukan disalurkan oleh kami agen resmi dari Pertamina. Biasanya mereka menggunakan tabung gas warna biru yang sejak setahun lalu tidak lagi diedarkan oleh Pertamina. Informasi yang kami dapat, tabung gas elpiji isi ulang ilegal itu didatangkan dari Surabaya," ujar Andi Tajirimin.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024