Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua meminta warga untuk tidak mendekati area semburan gas akibat pengeboran sumur air asin untuk tambak ikan bandeng di Kampung Bugis, Holtekamp, Distrik Muara Tami.
"Meski belum ada kajian dari pihak terkait mengenai zat kimia sumur gas namun ini cukup berbahaya, untuk itu kami minta supaya warga tidak mendekati lokasi ini," kata Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey saat meninjau langsung lokasi tersebut, Senin.
Menurut Pekey, saat ini pihaknya masih menunggu hasil kajian studi dari Prodi Geologi Fakultas Tehnik Universitas Cenderawasih (Uncen) untuk mengambil langkah-langkah jangka pendek dan solusi jangka panjang.
"Untuk solusi jangka panjang kami akan memfasilitasi kegiatan studi dan kajian secara menyeluruh di kawasan itu pada 2024 agar dipastikan kandungan gas di kedalaman berapa meter," ujarnya.
Dia menjelaskan hal tersebut sangat penting sebab warga yang melakukan aktivitas di kawasan tersebut merupakan petani tambak ikan bandeng yang mencari sumber air asin.
Salah satu warga Kampung Buton, Holtekamp Muhammad Aris mengatakan ketika pihaknya melakukan pengeboran sumur untuk tambak ikan bandeng dengan kedalaman 28 meter air yang keluar berbau gas sehingga dilaporkan ke Polsek Muara Tami.
"Jadi kami mencari solusi untuk mendapatkan air asin dan kami sudah melakukan pengeboran di beberapa titik namun kali ini yang menurut kami membahayakan," katanya.
Semburan gas di Kampung Bugis, Holtekamp terjadi pada Kamis 19 Oktober 2023 saat petani tambak mengebor sumur air asin untuk tambak ikan bandeng.