Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua memberikan bantuan 266 ekor ternak babi kepada masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tolikara, Datina Wenda saat dihubungi, Senin, mengatakan tahun 2021 akan disalurkan bantuan serupa sebanyak tiga kali.
"Tahap kedua baru dilakukan tiga hari kemarin, itu betina 133 ekor, jantan 133 ekor sehingga total 266. Tahap ke satu jumlah sama dan sudah salurkan kepada masyarakat. Tahap ketiga akan dilakukan awal Desember," katanya.
Mayoritas masyarakat Tolikara adalah peternak babi, sehingga pemerintah melalui Bupati Usman G Wanimbo menyalurkan bantuan itu.
"Babi merupakan salah satu harta kekayaan yang memiliki nilai tinggi bagi masyarakat Tolikara pada khususnya dan masyarakat pegunungan tengah Papua pada umumnya," katanya.
Ia mengimbau penerima bantuan untuk tidak menjual lagi ternak yang diberikan pemerintah. Datina meminta peternak melaporkan kepada pemerintah apabila ada bibit babi yang mati, sehingga pada pengadaan tahun berikut bisa diakomodasi untuk menerima lagi.
"Bagi peternak yang tidak mengembangbiakkan babi ini tentu tidak akan diberikan bantuan karena dianggap tidak mampu ternak babi dan kami akan memantau terus masyarakat penerima bantuan ini," katanya.
Pemerintah tidak hanya menyerahkan bantuan, pemerintah juga mengajarkan cara memelihara babi yang baik sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat.
"Metode ternak babi yang disarankan dinas bedah dengan cara ternak babi di kampung. Cara ternak babi saat ini lebih maju dari sebelumnya, yaitu harus dikurung dalam kandang," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tolikara, Datina Wenda saat dihubungi, Senin, mengatakan tahun 2021 akan disalurkan bantuan serupa sebanyak tiga kali.
"Tahap kedua baru dilakukan tiga hari kemarin, itu betina 133 ekor, jantan 133 ekor sehingga total 266. Tahap ke satu jumlah sama dan sudah salurkan kepada masyarakat. Tahap ketiga akan dilakukan awal Desember," katanya.
Mayoritas masyarakat Tolikara adalah peternak babi, sehingga pemerintah melalui Bupati Usman G Wanimbo menyalurkan bantuan itu.
"Babi merupakan salah satu harta kekayaan yang memiliki nilai tinggi bagi masyarakat Tolikara pada khususnya dan masyarakat pegunungan tengah Papua pada umumnya," katanya.
Ia mengimbau penerima bantuan untuk tidak menjual lagi ternak yang diberikan pemerintah. Datina meminta peternak melaporkan kepada pemerintah apabila ada bibit babi yang mati, sehingga pada pengadaan tahun berikut bisa diakomodasi untuk menerima lagi.
"Bagi peternak yang tidak mengembangbiakkan babi ini tentu tidak akan diberikan bantuan karena dianggap tidak mampu ternak babi dan kami akan memantau terus masyarakat penerima bantuan ini," katanya.
Pemerintah tidak hanya menyerahkan bantuan, pemerintah juga mengajarkan cara memelihara babi yang baik sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat.
"Metode ternak babi yang disarankan dinas bedah dengan cara ternak babi di kampung. Cara ternak babi saat ini lebih maju dari sebelumnya, yaitu harus dikurung dalam kandang," katanya.