Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin) Dyota Marsudi menyampaikan bahwa perseroan akan fokus membangun produk perbankan digital syariah dengan berbasis pada kebutuhan dan kepuasan konsumen.
"Kita akan membangun produk yang lebih unggul dari standar industri baik dari segi perbankan maupun sisi teknologi, terutama dari segi customer satisfaction, seperti customer service, layanan whatsapp, dan fitur pendukung lainnya,” ujar Dyota dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Bank Aladin saat ini sedang dalam tahap persiapan peluncuran produknya dalam waktu dekat. Saat ini, Dyota menuturkan pihaknya terus berdiskusi dengan berbagai pihak di dalam ekosistem perbankan syariah, teknologi finansial, maupun perusahaan digital lain terkait dengan pengembangan produk.
"Ekspektasi dari konsumen kan pasti akan berbeda. Jadi, kami nanti akan benar-benar fokus menawarkan produk untuk kepuasan nasabah," kata Dyota.
Sejauh ini, Bank Aladin juga telah mengumumkan kerja sama dengan berbagai mitra-mitra strategis, seperti dengan perusahaan retail ternama di Indonesia PT Sumber Alfaria Trijaya atau biasa dikenal Alfamart, dan juga dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
"Kita fokus ke layanan online dan juga offline, atau kita sebut dengan omnichannel. Salah satunya kita kerja sama dengan Alfamart," ujar Dyota.
Dyota menerangkan kerja sama dengan Alfamart juga merupakan suatu bentuk usaha Bank Aladin untuk membangun kepercayaan masyarakat. Menurutnya, masyarakat akan lebih percaya kepada perbankan yang memiliki reputasi kerja sama yang baik dengan perusahaan besar.
Selain itu Bank Aladin juga berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem digital dan memberikan gambaran kepada masyarakat tentang ekosistem digital tersebut.
"Alfamart kan masyarakat kita sudah kenal dan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Jadi, dalam membangun produk kita menerapkan tiga prinsip, kita harus kuat di offline, secara experience harus mudah atau frictionless, serta sesuai dengan kebutuhan underbank dan unbanked," kata Dyota.
Dyota Marsudi sendiri dinyatakan efektif menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk setelah melewati uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada November lalu. Hal itu tertuang dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-166/D.03/2021 tertanggal 11 November 2021.
"Kita akan membangun produk yang lebih unggul dari standar industri baik dari segi perbankan maupun sisi teknologi, terutama dari segi customer satisfaction, seperti customer service, layanan whatsapp, dan fitur pendukung lainnya,” ujar Dyota dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Bank Aladin saat ini sedang dalam tahap persiapan peluncuran produknya dalam waktu dekat. Saat ini, Dyota menuturkan pihaknya terus berdiskusi dengan berbagai pihak di dalam ekosistem perbankan syariah, teknologi finansial, maupun perusahaan digital lain terkait dengan pengembangan produk.
"Ekspektasi dari konsumen kan pasti akan berbeda. Jadi, kami nanti akan benar-benar fokus menawarkan produk untuk kepuasan nasabah," kata Dyota.
Sejauh ini, Bank Aladin juga telah mengumumkan kerja sama dengan berbagai mitra-mitra strategis, seperti dengan perusahaan retail ternama di Indonesia PT Sumber Alfaria Trijaya atau biasa dikenal Alfamart, dan juga dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
"Kita fokus ke layanan online dan juga offline, atau kita sebut dengan omnichannel. Salah satunya kita kerja sama dengan Alfamart," ujar Dyota.
Dyota menerangkan kerja sama dengan Alfamart juga merupakan suatu bentuk usaha Bank Aladin untuk membangun kepercayaan masyarakat. Menurutnya, masyarakat akan lebih percaya kepada perbankan yang memiliki reputasi kerja sama yang baik dengan perusahaan besar.
Selain itu Bank Aladin juga berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem digital dan memberikan gambaran kepada masyarakat tentang ekosistem digital tersebut.
"Alfamart kan masyarakat kita sudah kenal dan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Jadi, dalam membangun produk kita menerapkan tiga prinsip, kita harus kuat di offline, secara experience harus mudah atau frictionless, serta sesuai dengan kebutuhan underbank dan unbanked," kata Dyota.
Dyota Marsudi sendiri dinyatakan efektif menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank Aladin Syariah Tbk setelah melewati uji kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada November lalu. Hal itu tertuang dalam Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-166/D.03/2021 tertanggal 11 November 2021.