Sidoarjo (ANTARA) - Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur dilaporkan masih beroperasi secara normal dan tidak terpengaruh letusan Gunung Semeru, kata General Manager Bandara Juanda, Sisyani Jaffar dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, Sabtu.
Ia mengatakan hingga pukul 20.00 WIB Bandara Juanda beroperasi normal dan tidak ada dampak signifkan aktivitas letusan Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan kebandarudaraan di Bandara Juanda.
"Hasil paper test juga menunjukkan negatif atau tidak ada (NIL) abu vulkanik di Bandara Juanda," ujarnya.
Ia mengatakan, meskipun tidak ada dampak signifikan, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Juanda tetap melakukan langkah antisipasi terkait dengan peristiwa tersebut.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait penerbangan termasuk dengan Kantor Otoritas Bandara, AirNav Indonesia Cabang Surabaya dan Kantor BMKG terkait perkembangan dan informasi terkini," ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga melakukan paper test, di sisi udara untuk mengetahui secara visual ada atau tidaknya sebaran abu vulkanik.
"Kami juga mengantisipasi adanya penundaan atau pengalihan penerbangan yang terdampak karena peristiwa erupsi Gunung Semeru dengan menyiapkan ruang tunggu dan pengaturan penempatan parkir pesawat," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan meluncurkan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Ia mengatakan hingga pukul 20.00 WIB Bandara Juanda beroperasi normal dan tidak ada dampak signifkan aktivitas letusan Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan kebandarudaraan di Bandara Juanda.
"Hasil paper test juga menunjukkan negatif atau tidak ada (NIL) abu vulkanik di Bandara Juanda," ujarnya.
Ia mengatakan, meskipun tidak ada dampak signifikan, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Juanda tetap melakukan langkah antisipasi terkait dengan peristiwa tersebut.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait penerbangan termasuk dengan Kantor Otoritas Bandara, AirNav Indonesia Cabang Surabaya dan Kantor BMKG terkait perkembangan dan informasi terkini," ujarnya.
Kemudian, pihaknya juga melakukan paper test, di sisi udara untuk mengetahui secara visual ada atau tidaknya sebaran abu vulkanik.
"Kami juga mengantisipasi adanya penundaan atau pengalihan penerbangan yang terdampak karena peristiwa erupsi Gunung Semeru dengan menyiapkan ruang tunggu dan pengaturan penempatan parkir pesawat," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan meluncurkan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.