Jakarta (ANTARA) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo meminta pelaku tindak asusila kepada anak ditindak tegas dan berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya.
“Untuk hukum harus ditindak tegas dan keras, dan pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai kelakuannya,” ujar Iriana dalam keterangan tertulis dari Biro Pers Sekretariat Presiden usai melakukan pertemuan dengan penyintas tindak asusila di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS), Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa.
Iriana dan istri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Wury Ma’ruf Amin bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM), melakukan pertemuan dengan penyintas tindak asusila di BBPPKS di Bandung.
Dengan pendampingan oleh psikolog, sebanyak 12 orang penyintas dan 1 orang saksi berbincang bersama Iriana Joko Widodo dan Wury Ma’ruf Amin di pertemuan tersebut.
Iriana mengungkapkan kesedihannya atas musibah yang terjadi pada para penyintas tindak asusila. Ia berharap peristiwa seperti itu tidak terulang kembali.
“Saya sebagai perempuan sangat sakit sekali, sakit sekali. Nanti semoga tidak ada korban-korban yang lain,” kata Iriana.
Iriana mengatakan kondisi para penyintas dalam keadaan sehat. Mereka mengaku senang dikunjungi Ibu Negara dan Wury Ma’ruf Amin.
Turut mendampingi Iriana dan Wury dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) Erni Tjahjo Kumolo dan Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya Kamil.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Bandung, Iriana meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun di SDN 196 Sukarasa, dan menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat.
Iriana Jokowi, Wury Ma'ruf Amin dan rombongan dijadwalkan lepas landas kembali ke Jakarta, melalui Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara, Kota Bandung pada Selasa siang.