Wamena (ANTARA) - Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah (ABPT) Ricky Ham Pagawak (RHP), mengunjungi dua kelompok warga yang bertikai hingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka di Wamena,Kabupaten Jayawijaya dengan menyerahkan bantuan Rp200 juta.

Kunjungan dimulai dari Sinakma yang menjadi tempat tinggal warga Nduga.Pada kesempatan itu,RHP yang juga Bupati Mamberamo Tengah memberikan bantuan duka senilai Rp200 juta yang diterima perwakilan warga Nduga.

Hal yang sama juga dilakukan RHP bagi masyarakat Lani Jaya yang menetap di kampung Wouma.

Dalam keterangan diterima ANTARA dari Humas pemkab Mamberamo Tengah, Sabtu ,RHP berdialog juga dengan masyarakat baik masyarakat Nduga maupun Lani Jaya.

Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Ricky Ham Pagawak mengatakan,kehadirannya,baik lokasi yang menjadi tempat tinggal masyarakat Nduga dan masyarakat Lani Jaya yang terlibat perang saudara di Woma adalah mewakili teman-teman Bupati Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah untuk menyerahkan bantuan.

"Bantuan yang diberikan adalah bantuan duka.Budayanya, kalau kita sudah undang orang perang harus dilayani.Karena saya sebagai anak Lani tahu itu,sehingga hadir memberikan bantuan sebesar Rp200 juta bagi masyarakat Nduga dan Lani Jaya,"ujarnya.

RHP mengaku bersyukur sebab perang antar dua suku ini sudah tidak terjadi lagi.Ini berkat  kerja keras dari Bupati Nduga,Bupati Lani Jaya,Bupati Jayawijaya yang dibantu aparat kepolisian dan TNI yang mana didalamnya juga ada keterlibatan Kapolres maupun Dandim.

Dan tentunya tidak terlepas adanya kerelaan hati dari masyarakat Nduga maupun Lani Jaya.
Bahkan kedua kelompok masyarakat, baik Nduga maupun Lani Jaya telah bersepakat untuk menyelesaikan secara adat lapangan Wesaput,Sabtu (15/1/2021).

Menurut RHP, pertikaian dua kelompok bersaudara ini hendaknya menjadi yang terakhir dan tidak boleh terjadi lagi.

"Kita membutuhkan masyarakat untuk membangun wilayah Lapago,Papua dan juga Indonesia.Kalau orang Papua mati dengan perang,minuman keras dan narkoba,terus siapa yang bangun Pegunungan Tengah dan Papua,maka perang tidak boleh terjadi lagi,"ucapnya.

RHP juga meminta Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah untuk melihat masyarakat asli Jayawijaya di Woma yang menjadi korban karena imbas pertikaian kedua masyarakat.

"Ada rumah maupun kios mereka yang rusak dan terbakar,tentunya bagian ini harus kita dari Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah melihatnya,"imbuhnya.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024