Bengaluru (ANTARA) - Harga emas spot melemah dan emas berjangka menguat di sesi perdagangan Asia pada Senin sore, bersiap untuk mencatat penurunan bulanan terbesar sejak September karena pasar mengantisipasi suku bunga AS yang lebih tinggi, sementara dolar yang lebih kuat menambah tekanan.

Di pasar spot emas menyusut 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.790,00 dolar AS per ounce pada pukul 08.40 GMT, membawa penurunan bulanan menjadi lebih dari 2,0 persen. Sedangkan emas berjangka AS terdongkrak 0,3 persen menjadi di perdagangkan di 1.791,60 dolar AS per ounce.

"Hanya saja kelanjutan dari suku bunga riil bergerak lebih tinggi lagi dan itu menghasilkan latar belakang yang lebih negatif untuk emas, dan saya pikir fokus minggu ini adalah pada (data) penggajian non-pertanian (AS) pada Jumat (4/2/2022)," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

"Pasar hanya memperkirakan 100.000-150.000 pekerjaan baru. Jadi, jika kita mendapatkan sesuatu yang lebih tinggi, itu akan semakin meningkatkan kemungkinan kenaikan 50 basis poin pada Maret."

Federal Reserve AS berencana untuk menaikkan suku bunga pada Maret dengan asumsi ekonomi sebagian besar akan menghindari dampak dari varian virus corona Omicron dan terus tumbuh pada klip yang sehat.

Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Indeks dolar melayang mendekati level tertinggi 18-bulan pada Jumat (28/1/2022), karena para pedagang mengamati pertemuan bank sentral Australia, Inggris dan Eropa yang akan datang. Greenback yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Innes mengatakan kemungkinan kenaikan suku bunga dari bank sentral Inggris dapat memperlambat dolar AS dari apresiasi lebih lanjut, yang dapat menempatkan keseimbangan pada safe-haven emas.

Emas spot mungkin menguji resistensi di 1.803 dolar AS per ounce, menurut analis teknis Reuters Wang Tao.

Logam mulia lainnya di pasar spot, perak naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 22,50 dolar AS per ounce, sementara platinum naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 1.011,04 dolar AS per ounce.

Pewarta : Apep Suhendar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024