Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) setempat terus memantau kondisi mahasiswa Bumi Cenderawasih yang menempuh pendidikan di Rusia.
Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko Rumaropen dalam siaran pers di Jayapura, Selasa, mengatakan jumlah mahasiswa Bumi Cenderawasih yang melanjutkan studi pada perguruan tinggi di Rusia cukup banyak.
"Data mahasiswa aktif di Rusia sebanyak 53 orang," katanya.
Menurut Aryoko, jumlah tersebut termasuk 28 mahasiswa yang dikirim pada periode Desember 2021 di mana 14 orang di antaranya merupakan penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia.
"Beasiswa tersebut merupakan beasiswa untuk pendidikan, di mana biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung Pemerintah Rusia sementara biaya hidup oleh Pemerintah Provinsi Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan jika kondisi di Rusia sudah tidak memungkinkan pastinya Pemerintah Provinsi Papua akan mengupayakan segala cara untuk memulangkan mahasiswa tersebut seperti kasus yang terjadi di China pada tahun sebelumnya.
"Kami juga memastikan hingga kini terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Rusia bahkan bersama Kedutaan Indonesia untuk menjamin keamanan mahasiswa Papua maupun Indonesia yang berada di Rusia," katanya lagi.
Dia menambahkan dengan kondisi kini, tidak mengganggu pendidikan anak-anak Papua yang menempuh pendidikan di Rusia.
Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko Rumaropen dalam siaran pers di Jayapura, Selasa, mengatakan jumlah mahasiswa Bumi Cenderawasih yang melanjutkan studi pada perguruan tinggi di Rusia cukup banyak.
"Data mahasiswa aktif di Rusia sebanyak 53 orang," katanya.
Menurut Aryoko, jumlah tersebut termasuk 28 mahasiswa yang dikirim pada periode Desember 2021 di mana 14 orang di antaranya merupakan penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia.
"Beasiswa tersebut merupakan beasiswa untuk pendidikan, di mana biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung Pemerintah Rusia sementara biaya hidup oleh Pemerintah Provinsi Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan jika kondisi di Rusia sudah tidak memungkinkan pastinya Pemerintah Provinsi Papua akan mengupayakan segala cara untuk memulangkan mahasiswa tersebut seperti kasus yang terjadi di China pada tahun sebelumnya.
"Kami juga memastikan hingga kini terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Rusia bahkan bersama Kedutaan Indonesia untuk menjamin keamanan mahasiswa Papua maupun Indonesia yang berada di Rusia," katanya lagi.
Dia menambahkan dengan kondisi kini, tidak mengganggu pendidikan anak-anak Papua yang menempuh pendidikan di Rusia.