Kendari (ANTARA) - Warga di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara berdesakan menyaksikan proses pemakaman jenazah almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang dilaksanakan secara militer.
Muhammad Iqbal merupakan salah satu prajurit yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua, Sabtu (26/3) sore, dengan menggunakan pelontar granat.
Pantauan ANTARA di Anggotoa, Senin malam, warga berebutan mendekat ke makam untuk menyaksikan langsung proses pemakaman putra terbaik di daerah mereka.
Meski dijaga oleh TNI dan kepolisian namun tidak menyurutkan kemauan warga dan orang-orang yang mencintai almarhum untuk melihat jenazah almarhum yang terakhir kalinya.
Warga dan kerabat terus berusaha mendekat ke samping lubang makam almarhum, namun terus dihalangi oleh aparat TNI dan kepolisian. Warga dan kerabat almarhum juga berusaha mengabadikan proses pemakaman jenazah almarhum dengan menggunakan telepon genggam masing-masing.
Warga berdesakan lihat pemakaman jenazah almarhum Lettu Anumerta Muhammad Iqbal yang dimakamkan di tempat pemakan keluarga di belakang rumah duka di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (28/3/2022) (ANTARA/Harianto)
Jenazah almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal dimakamkan di tempat pemakaman keluarga sekitar 30 meter di belakang rumah duka di Desa Anggotoa.
Almarhum merupakan anak bungsu dari empat orang bersaudara, lahir di Desa Anggotoa, pada 26 November 1994. Almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal anak pasangan ibu Hartini dan Bapak Maris.
Pemakaman jenazah Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Sabtu (26/3) sore dipimpin langsung Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar.
Danlantamal VI Makassar menjadi Inspektur Upacara (Irup) pemakan jenazah almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang dilaksanakan secara militer, Senin (28/3) malam.
Muhammad Iqbal merupakan salah satu prajurit yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua, Sabtu (26/3) sore, dengan menggunakan pelontar granat.
Pantauan ANTARA di Anggotoa, Senin malam, warga berebutan mendekat ke makam untuk menyaksikan langsung proses pemakaman putra terbaik di daerah mereka.
Meski dijaga oleh TNI dan kepolisian namun tidak menyurutkan kemauan warga dan orang-orang yang mencintai almarhum untuk melihat jenazah almarhum yang terakhir kalinya.
Warga dan kerabat terus berusaha mendekat ke samping lubang makam almarhum, namun terus dihalangi oleh aparat TNI dan kepolisian. Warga dan kerabat almarhum juga berusaha mengabadikan proses pemakaman jenazah almarhum dengan menggunakan telepon genggam masing-masing.
Jenazah almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal dimakamkan di tempat pemakaman keluarga sekitar 30 meter di belakang rumah duka di Desa Anggotoa.
Almarhum merupakan anak bungsu dari empat orang bersaudara, lahir di Desa Anggotoa, pada 26 November 1994. Almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal anak pasangan ibu Hartini dan Bapak Maris.
Pemakaman jenazah Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Sabtu (26/3) sore dipimpin langsung Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar.
Danlantamal VI Makassar menjadi Inspektur Upacara (Irup) pemakan jenazah almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang dilaksanakan secara militer, Senin (28/3) malam.