Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai pelaksanaan program pemusatan latihan nasional desentralisasi atletik di Mimika untuk terus mencapai prestasi dan mendapatkan atlet-atlet terbaik nasional.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan yang juga Ketua Umum PB PASI dan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
Ketua PB PASI Luhut menyampaikan apresiasinya kepada PTFI yang sudah mau membantu pelaksanaan program ini.
"Dengan segala kerendahan dari lubuk hati yang paling dalam izinkan saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada PTFI yang pada akhirnya berhasil mewujudkan program ini melalui MoU," ujar Ketua PB PASI Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu.
"Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi dan juga bagi kami segenap pengurus dan jajaran PB PASI atas kesempatan emas yang diberikan kepada para atlet, pelatih dan pengurus yang akan sebentar lagi terlaksana."
Luhut mengatakan bahwa inisiasi MoU mengenai pemusatan latihan nasional desentralisasi atletik di Mimika terjadi saat Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua pada Oktober 2021 lalu saat pertandingan atletik.
Dia mengaku takjub dengan megahnya Mimika Sport Complex yang berisi bukan hanya lapangan untuk bertanding, tetapi juga merupakan kompleks olahraga yang di dalamnya terdapat stadion indoor, outdoor, asrama atlet dan bangunan penunjang lain.
Dari situ Luhut berpikir untuk memberikan oleh-oleh berharga untuk masa depan atletik di Indonesia.
"Saya yakinkan diri saya untuk meminta kesediaan Pak Tony melalui Freeport Indonesia untuk memberikan sumbangsih lebih kepada bangsa khususnya wilayah timur Indonesia dengan menghadirkan warna baru program pelatihan atletik yang akhirnya disebut sebagai program pelatihan atletik nasional desentralisasi," ujar Luhut.
Menko Luhut sebagai Ketua PB PASI juga menyatakan memiliki perhatian besar bagi atlet Papua yang menurun cukup dalam dan terlihat dari perolehan medali emas dari tahun ke tahun di ajang PON.
"Walau penurunan memang terjadi, tetapi harapan tetap ada untuk majunya atletik Papua dan Indonesia ke depannya. Kita akan cari bakat-bakat unggul di daerah," kata Luhut.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyatakan dukungannya dalam mendukung kemajuan atlet atletik di Indonesia melalui program program pemusatan latihan nasional desentralisasi atletik di Mimika.
"Kita bangun kawasan ini dengan baik yang nantinya jadi tempat untuk berlatih para atlet atletik Indonesia. Ini bukan hanya untuk Papua, tetapi juga untuk bibit unggul atlet atletik di seluruh Indonesia," ujar Tony.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan yang juga Ketua Umum PB PASI dan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
Ketua PB PASI Luhut menyampaikan apresiasinya kepada PTFI yang sudah mau membantu pelaksanaan program ini.
"Dengan segala kerendahan dari lubuk hati yang paling dalam izinkan saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada PTFI yang pada akhirnya berhasil mewujudkan program ini melalui MoU," ujar Ketua PB PASI Luhut dalam keterangan tertulis, Rabu.
"Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi dan juga bagi kami segenap pengurus dan jajaran PB PASI atas kesempatan emas yang diberikan kepada para atlet, pelatih dan pengurus yang akan sebentar lagi terlaksana."
Luhut mengatakan bahwa inisiasi MoU mengenai pemusatan latihan nasional desentralisasi atletik di Mimika terjadi saat Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua pada Oktober 2021 lalu saat pertandingan atletik.
Dia mengaku takjub dengan megahnya Mimika Sport Complex yang berisi bukan hanya lapangan untuk bertanding, tetapi juga merupakan kompleks olahraga yang di dalamnya terdapat stadion indoor, outdoor, asrama atlet dan bangunan penunjang lain.
Dari situ Luhut berpikir untuk memberikan oleh-oleh berharga untuk masa depan atletik di Indonesia.
"Saya yakinkan diri saya untuk meminta kesediaan Pak Tony melalui Freeport Indonesia untuk memberikan sumbangsih lebih kepada bangsa khususnya wilayah timur Indonesia dengan menghadirkan warna baru program pelatihan atletik yang akhirnya disebut sebagai program pelatihan atletik nasional desentralisasi," ujar Luhut.
Menko Luhut sebagai Ketua PB PASI juga menyatakan memiliki perhatian besar bagi atlet Papua yang menurun cukup dalam dan terlihat dari perolehan medali emas dari tahun ke tahun di ajang PON.
"Walau penurunan memang terjadi, tetapi harapan tetap ada untuk majunya atletik Papua dan Indonesia ke depannya. Kita akan cari bakat-bakat unggul di daerah," kata Luhut.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyatakan dukungannya dalam mendukung kemajuan atlet atletik di Indonesia melalui program program pemusatan latihan nasional desentralisasi atletik di Mimika.
"Kita bangun kawasan ini dengan baik yang nantinya jadi tempat untuk berlatih para atlet atletik Indonesia. Ini bukan hanya untuk Papua, tetapi juga untuk bibit unggul atlet atletik di seluruh Indonesia," ujar Tony.