Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua meminta masyarakat terutama yang berada di daerah pegunungan tengah waspada terhadap gangguan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

Kapolda Papua Irjen  Pol Mathius Fakhiri di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya sangat berharap masyarakat terutama yang berprofesi sebagai tukang ojek untuk waspada dan tidak mengantar penumpang ke daerah-daerah yang masih dianggap rawan.

"Ada beberapa daerah yang masih rawan terhadap gangguan KKB sehingga mereka (tukang ojek) diharap tidak beroperasi hingga ke wilayah tersebut," katanya. 

Menurut Kapolda, diakui ongkos yang yang mahal menjadi daya tarik tersendiri karena dari laporan yang diterima ongkos ojek ke kawasan Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya bisa mencapai sekitar Rp200 ribu per orang. 

"Memang nasib di tangan Allah SWT, namun bila tahu itu berbahaya jangan didatangi karena nyawa menjadi taruhannya, " ujarnya.

Dia menjelaskan tukang ojek seringkali menjadi sasaran penembakan yang dilakukan KKB, termasuk yang terjadi di Tingginambut pada Selasa (12/4) hingga menewaskan satu orang.

"Ada beberapa daerah di pedalaman Papua yang rawan gangguan KKB di antaranya Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Puncak Jaya dan Nduga," katanya lagi.

Dia menambahkan TNI-Polri sendiri berupaya untuk melindungi masyarakat dari gangguan KKB.

Sebelumnya, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilaporkan Selasa (12/4) menembak dua tukang ojek di Kampung Lombuk, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua dan mengakibatkan satu orang meninggal. 

Tukang ojek yang menjadi korban meninggal yaitu Soleno Lolo yang tertembak di bagian rusuk sebelah kanan dan rekannya Sauku Dg Paewa mengalami luka tembak di bagian kepala serta dilaporkan dalam kondisi kritis. 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024